Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Beginilah Ketika Nabi Marah Kepada Para Penista Agama Islam

Sekolahmuonline - Beginilah Ketika Nabi Marah Kepada Para Penista Agama Islam. Pembaca Sekolahmuonline, kemarin dan hari ini viral, trending tagar yang menyertakan nama Sukmawati putri dari Bung Karno Sang Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia. Heri kemarin muncul tagar trending #TangkapSukmawati dan hari ini masih trending dengan ada tambahan #BuSukIblisBerkonde. Mengapa tagar ini bisa muncul? Sebagian yang sudah tahu akar masalahnya tentu tagar itu sebagai bentuk luapan protes terhadap Bu Suk. Tapi yang tidak "ngeh" tidak tahu jadi pada penasaran? Ada apa dengan tagar #BuSukIblisBerkonde?
Sebelumnya, pada 2018 lalu Bu Suk pernah membuat gaduh dengan membacakan puisi karyanya "Ibu Indonesia" yang di dalamnya terasa berisi narasi tentang kebenciannya pada Islam dengan mengatakan bahwa Kidung Ibu Indonesia sangat elok, lebih merdu daripada adzan dan sari konde ibu Indonesia lebih cantik daripada cadar.

Puisi Kontroversial Sukmawati

Berikut puisi Ibu Indonesia karya Bu Suk yang membuat heboh:

Ibu Indonesia

Aku tak tahu Syariat Islam
Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu
Gerai tekukan rambutnya suci
Sesuci kain pembungkus ujudmu
Rasa ciptanya sangatlah beraneka
Menyatu dengan kodrat alam sekitar
Jari jemarinya berbau getah hutan
Peluh tersentuh angin laut

Lihatlah ibu Indonesia
Saat penglihatanmu semakin asing
Supaya kau dapat mengingat 
Kecantikan asli dari bangsamu
Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif
Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia

Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan azan mu
Gemulai gerak tarinya adalah ibadah
Semurni irama puja kepada Illahi
Nafas doanya berpadu cipta
Helai demi helai benang tertenun
Lelehan demi lelehan damar mengalun
Canting menggores ayat ayat alam surgawi

Pandanglah Ibu Indonesia
Saat pandanganmu semakin pudar
Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu
Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya.

Tak puas dengan puisi Ibu Indonesia yang pernah membuat gaduh negeri ini, anak mendiang Presiden Sukarno itu berulah lagi. 

Kalau dulu Bu Suk pernah membacakan puisi karyanya sendiri berjudul Ibu Indonesia tersebut dalam acara "29 Tahun Anne Avantie Berkarya" di Indonesia Fashion Week, Kamis (29/3/2018) yang menjadikannya viral dengan puisinya,  kini kembali lagi muncul videonya yang membuat trending di dunia maya. Sebuah video yang membuat geram orang-orang yang membacanya.

Dalam video yang tersebar tersebut, Bu Suk menanyakan. "Lebih baik mana Pancasila dan Al-Quran?". " Siapa yang berjasa di abad 20 ini? Nabi yang mulia Muhammad atau Soekarno?". "Ayooo, jawab pertanyaan ibu ini!"

Berikut ini diantara jawaban untuk pertanyaan Bu Suk tersebut.

Nasehat Untuk Para Penista Agama Islam

Sebagian kaum muslimin pada saat ini ada yang bertanya, kenapa umat Islam tidak bersikap pemaaf pada saat sekarang ini sebagaimana dahulunya?


Dahulu nabi dihina, dicaci, dilempar dengan batu namun beliau memaafkan orang-orang yang berlaku demikian kepada beliau, namun sekarang kita lihat umat Islam susah memaafkan orang yang salah.

Jawaban untuk pertanyaan tersebut:

sikap pemaaf memang merupakan akhlaq Rasulullah saw, apapun yang ditujukan kepada beliau dari keburukan orang lain bahkan pelecehan sekalipun, beliau sikapi dengan penuh kemaafan.


Diantara kisah luar biasa yang sampai kepada kita dari kemaafan Rasulullah saw adalah kisah dakwah ke Thaif.


Rasulullah saw mengatakan kepada Aisyah bahwa apa yang beliau dapati di Thaif merupakan hal yang sangat berat beliau hadapi sebagaimana perang Uhud sampai-sampai malaikat jibril menawarkan agar malaikat gunung menimpakan gunung ke penduduk Thaif akibat perbuatan mereka kepada nabi namun Nabi Muhammad saw malah memaafkan mereka dan mendoakan kebaikan bagi mereka.

Namun apakah selalu seperti itu sikap nabi Muhammad saw?


Dalam sirah kita akan dapati bahwa Rasulullah saw mengutus beberapa orang ke berbagai pimpinan negara untuk berdakwah kepada mereka.


Diantara utusan tersebut ada yang diutus kepada Kisra Persia, akan tetapi ketika sang kisra membaca surat yang dikirim kepadanya maka sang kisra kemudian merobek-robek surat tersebut.


Pertanyaan yang timbul dalam diri kita, apakah yang akan dilakukan oleh Rasulullah saw ketika mendapatkan berita perobekan tersebut?


Kalaulah dipakai kaedah kemaafan maka kita akan dapati Rasulullah saw akan memaafkan kisra Persia karena hanya sebuah surat yang dirobek dan tidak ada seorang muslim yang dihina atau al-Quran yang dilecehkan.


Namun yang terjadi sebaliknya, Rasulullah saw sangat marah dengan berita tersebut dan beliau berdoa :
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻣَﺰِّﻕْ ﻣُﻠْﻜَﻪُ

Artinya : “ Ya Allah, hancurkanlah dan cerai beraikanlah kekuasaannya”


Allah swt mengabulkan doa nabi tersebut, pada masa pemerintahan Umar bin Khattab semua wilayah yang pernah berada di bawah kekuasaan kisra Persia, tidak ada satupun yang tertinggal semua sudah lepas dari kekuasaan mereka.


Apakah yang membedakan antara dua kisah diatas?


Jawabannya ada pada hadits Aisyah r.a:


ﻭَﺍﻟﻠَّﻪِ ﻣَﺎ ﺍﻧْﺘَﻘَﻢَ ﻟِﻨَﻔْﺴِﻪِ ﻓِﻲ ﺷَﻲْﺀٍ ﻳُﺆْﺗَﻰ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﻗَﻂُّ، ﺣَﺘَّﻰ ﺗُﻨْﺘَﻬَﻚَ ﺣُﺮُﻣَﺎﺕُ ﺍﻟﻠَّﻪِ، ﻓَﻴَﻨْﺘَﻘِﻢُ ﻟِﻠَّﻪِ


Artinya : *“Demi Allah, Tidaklah Rasulullah saw membalas sesuatu yang ditujukan kepada dirinya kecuali ketika kehormatan agama Allah SWT dilanggar maka beliau pun marah semata-mata karena Allah”* (HR al-Bukhari).


Bukalah lembaran sirah Rasul maka kita akan dapati kemaafan diberikan Rasul untuk sesuatu yang berkaitan dengan diri beliau, baik hinaan, celaan, lemparan batu dan lain sebagainya, akan tetapi ketika menyangkut kehormatan agama maka beliau mengajarkan kepada kita untuk menunjukkan kemarahan supaya tidak ada seorang pun yang mencoba bertidak semena-mena terhadap agama ini.


->Kisah lain akan kita dapati pada kisah Yahudi bani Qainuqa, yang terkenal sebagai pandai emas.


Suatu hari seorang muslimah datang ke pasar bani Qainuqa untuk membeli atau memperbaiki emasnya, namun sang penjual mengikat jilbab muslimah tersebut sehingga ketika ia berdiri maka nampaklah aurat bagian belakangnya.

Seorang pemuda muslim yang lewat berusaha membantu sang muslimah akan tetapi ia dikeroyok oleh orang-orang Yahudi bani Qainuqa’ yang ada di pasar tersebut. Ketika sampai berita itu kepada Rasulullah saw maka apakah yang akan beliau lakukan?

Kalaulah teori kemaafan yang dipakai, niscaya Rasul akan memaafkan yahudi bani Qainuqa dan mengadakan negosiasi dengan mereka.


Akan tetapi ternyata yang beliau lakukan adalah sebaliknya, beliau perintahkan semua sahabat untuk mengepung perkampungan yahudi bani Qainuqa dengan pilihan: perang atau mereka keluar dari Madinah dalam keadaan terusir.


Pengepungan itu terjadi selama 15 hari, lalu mereka memilih untuk keluar dari Madinah dalam keadaan terusir dan tidak boleh kembali lagi ke Madinah.

Cukuplah kisah-kisah diatas sebagai jawaban bagi kita, kenapa umat Islam tidak memaafkan pelecehan yang dilakukan terhadap al-Quran dan agama mereka, sebab nabi yang mengajarkan kita untuk memaafkan kesalahan orang lain maka beliau juga yang mengajarkan kepada kita untuk bersikap tegas kepada penista agama.


Kata kuncinya adalah; kalau pelecehan dan penghinaan itu kepada DIRI beliau maka beliau akan meMAAFkan sepenuh HATI tanpa perlu diminta.


Akan tetapi kalaulah PELECEHAN itu dalam masalah AGAMA, maka beliau menunjukkan keMARAHannya. 


Seakan-akan pesan kepada kita semua :

“Kalaulah penghinaan itu kepada diri kita, maka seribu maaf akan kita berikan. Tapi kalaulah penghinaan itu kepada agama, maka seribu nyawa akan kami siapkan"


(Sumber: UMAT ISLAM TIDAK LAGI PEMAAF...? Oleh: Ust. DR. Urwatul Wusqo.LC,MA/Group WhatsApp)

Posting Komentar untuk "Beginilah Ketika Nabi Marah Kepada Para Penista Agama Islam"

close