Soal Pilihan Ganda IPAS Kelas 6 Bab 2 Cerita tentang Indonesia Kita
Pembaca Sekolahmuoline, jumpa kembali dengan Website Edukasi yang senantiasa menemani Anda belajar mandiri dimana saja dan kapan saja. Kali ini Sekolahmuonline sajikan soal pilihan ganda (multiple choice) mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) untuk SD/MI Kelas VI Kurikulum Merdeka Bab 2 Cerita tentang Indonesia Kita lengkap dengan kunci jawabannya. Silakan dibaca dan dipelajari, semoga bermanfaat dalam menghadapi Asesmen atau Penilaian IPAS tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia.
IPAS Kelas 6 Bab 2 Cerita tentang Indonesia Kita membahas tiga topik, yaitu:
- Topik A: Kedatangan Bangsa-Bangsa Asing di Indonesia
- Topik B: Macam-Macam Perlawanan
- Topik C: Kemerdekaan dan Peristiwa di Sekitarnya
Contoh Soal Pilihan Ganda IPAS Kelas 6 SD/MI Bab 2 Cerita tentang Indonesia Kita + Kunci Jawabannya
Jawabalah soal-soal di bawah ini dengan memilih huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar dan tepat!
1. Pada abad ke berapa bangsa-bangsa asing mulai berdatangan ke Indonesia?
a. Abad ke-14
b. Abad ke-15
c. Abad ke-16
d. Abad ke-17
2. Bangsa Eropa manakah yang pertama kali berhasil menemukan kepulauan nusantara?
a. Spanyol
b. Portugis
c. Belanda
d. Inggris
3. Berapa lama bangsa Portugis menguasai wilayah Maluku?
a. Hampir satu abad
b. Dua abad
c. Setengah abad
d. Seperempat abad
4. Apa tujuan awal bangsa Belanda datang ke Indonesia?
a. Untuk menjajah
b. Untuk mendirikan VOC
c. Untuk mengambil hasil bumi
d. Untuk berdagang
5. Pada tahun berapa VOC dibentuk?
a. 1511
b. 1596
c. 1600
d. 1602
6. Siapa yang memimpin Perang Jawa melawan Belanda?
a. Sultan Hasanuddin
b. Sultan Agung
c. Pangeran Diponegoro
d. Imam Bonjol
7. Berapa lama bangsa Belanda menjajah Indonesia?
a. 250 tahun
b. 300 tahun
c. 350 tahun
d. 400 tahun
8. Siapa yang menggagas Politik Etis?
a. Conrad Theodore van Deventer
b. Jan Pieterszoon Coen
c. Herman Willem Daendels
d. Johannes van den Bosch
9. Kerajaan mana yang mendapat dukungan dari Portugis di Maluku?
a. Tidore
b. Ternate
c. Malaka
d. Banten
10. Apa yang dimaksud dengan Cultuurstelsel?
a. Politik Balas Budi
b. Sistem Perdagangan
c. Tanam Paksa
d. Sistem Irigasi
11. Siapa pemimpin yang memimpin Perang Jawa melawan Belanda?
a. Tuanku Imam Bonjol
b. Pangeran Diponegoro
c. Datuk Bandaro
d. Jenderal de Kock
12. Apa strategi yang diterapkan Belanda untuk mengalahkan Pangeran Diponegoro?
a. Strategi Benteng Stelsel
b. Perang gerilya
c. Memutus jalur makanan
d. Mengirim tentara dari Afrika
13. Di mana Perang Padri terjadi?
a. Sulawesi Selatan
b. Jawa Tengah
c. Sumatera Barat
d. Maluku
14. Kapan Tuanku Imam Bonjol ditangkap oleh Belanda?
a. 1864
b. 1833
c. 1855
d. 25 Oktober 1837
15. Apa yang menjadi faktor penyebab lahirnya pergerakan nasional?
a. Kebangkitan negara tetangga
b. Kematian para pahlawan
c. Kekalahan dalam perang
d. Kedatangan Jepang
16. Kapan Jepang mendarat di Pulau Jawa?
a. 8 Desember 1941
b. 8 Maret 1942
c. 1 Maret 1942
d. 28 Oktober 1928
17. Mengapa Jepang tertarik menjajah Indonesia?
a. Untuk membantu Indonesia
b. Karena lokasi strategis
c. Untuk mengusir Belanda
d. Karena kekayaan bahan mentah
18. Apa organisasi modern pertama yang berdiri di Indonesia?
a. Sarekat Dagang Islam
b. Indische Partij
c. Budi Utomo
d. Partai Nasional Indonesia
19. Berapa lama Jepang menjajah Indonesia?
a. 5 tahun
b. 2,5 tahun
c. 3,5 tahun
d. 4,5 tahun
20. Apa yang membuat Jepang akhirnya menyerah kepada sekutu?
a. Serangan dari Indonesia
b. Bom atom di Hiroshima dan Nagasaki
c. Kekalahan di Pearl Harbor
d. Perlawanan PPKI
21. Apa yang menjadi penyebab utama dibawanya Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok?
a. Kekalahan Jepang dari Sekutu
b. Perbedaan pendapat antara golongan tua dan muda
c. Permintaan dari Laksamana Maeda
d. Keputusan dari Ahmad Soebardjo
22. Kapan bom atom dijatuhkan di kota Hiroshima dan Nagasaki?
a. 5 dan 8 Agustus 1945
b. 6 dan 9 Agustus 1945
c. 7 dan 10 Agustus 1945
d. 8 dan 11 Agustus 1945
23. Siapa yang mengetik ulang teks proklamasi yang awalnya berupa tulisan tangan?
a. Mohammad Hatta
b. Ahmad Soebardjo
c. Sayuti Melik
d. Fatmawati
24. Di mana teks proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan?
a. Istana Merdeka
b. Kediaman Laksamana Maeda
c. Rengasdengklok
d. Jalan Pegangsaan Timur No. 56
25. Siapa yang menjahit bendera merah putih yang dikibarkan saat proklamasi?
a. Fatmawati
b. Wikana
c. Darwis
d. Sukarni
26. Apa salah satu cara untuk menumbuhkan rasa cinta sebagai bangsa Indonesia?
a. Membeli produk luar negeri
b. Mempelajari budaya asing
c. Melakukan kunjungan ke berbagai wilayah Indonesia
d. Meniru gaya hidup negara lain
27. Pukul berapa proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan?
a. 09.00 WIB
b. 09.30 WIB
c. 10.30 WIB
d. 10.00 WIB
28. Siapa yang mengutus Darwis dan Wikana untuk menghadap Bung Karno dan Bung Hatta?
a. Laksamana Maeda
b. Ahmad Soebardjo
c. Para pemuda
d. Tentara Sekutu
29. Di mana bendera pusaka disimpan sampai sekarang?
a. Museum Nasional
b. Gedung Proklamasi
c. Monumen Nasional
d. Istana Merdeka
30. Bagaimana cara menjaga persatuan dan kesatuan menurut teks?
a. Mengutamakan kepentingan kelompok
b. Menghargai keberagaman bangsa
c. Menyelesaikan masalah dengan kekerasan
d. Mementingkan suku sendiri
Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda IPAS Kelas 6 Bab 2 Cerita tentang Indonesia Kita
1. c
2. b
3. a
4. d
5. d
6. c
7. c
8. a
9. b
10. c
11. b
12. a
13. c
14. d
15. a
16. c
17. d
18. c
19. c
20. b
21. b
22. b
23. c
24. d
25. a
26. c
27. d
28. c
29. d
30. b
============
Untuk mengetahui pembahasan soal-soal di atas, silakan baca dan pelajari materi berikut ini.
Materi IPAS Kelas 6 Bab 2 Cerita tentang Indonesia Kita
Topik A: Kedatangan Bangsa-Bangsa Asing di Indonesia
Pernahkah kalian melihat warga negara asing berada di sekitar tempat tinggal kalian? Berkebangsaan apakah mereka? Umumnya, bangsa asing digunakan untuk menggambarkan masyarakat selain penduduk asli Indonesia. Berdasarkan cerita sejarah negara kita, bangsa-bangsa asing sudah berdatangan ke Indonesia sekitar abad ke-16 Masehi. Pada mulanya hanya satu atau dua, namun kemudian mereka berbondong-bondong datang ke daerah kita, bahkan saat ini warga negara asing sering kita temui di tempat wisata atau di tempat umum lainnya.
Karena kita sedang belajar sejarah, bagaimana kalau kita cari tahu apa tujuan bangsa asing tersebut datang ke Indonesia pada abad ke-16? Bagaimana perlakuan mereka terhadap bangsa kita? Yuk, kita pelajari cerita sejarah bangsa Indonesia!
Kedatangan Bangsa-Bangsa Asing ke Nusantara
Perhatikan kisah berikut mengenai sejarah kedatangan bangsa-bangsa asing ke nusantara.
Kedatangan Bangsa Portugis
Berdasarkan cerita sejarah Indonesia, terdapat beberapa bangsa dari Benua Eropa yang melakukan petualangan, pelayaran, dan penjelajahan samudra. Pelayaran pertama dilakukan oleh Portugis yang berhasil menemukan kepulauan nusantara sebagai daerah penghasil rempah-rempah.
Awalnya, bangsa Portugis datang ke Malaka untuk melakukan perdagangan. Kemudian, mereka ingin menguasai jalur perdagangan di nusantara dan menguasai daerah penghasil rempah-rempah. Oleh karena itu, Portugis mengalami berbagai perlawanan dari Kerajaan Malaka yang tidak mengizinkan Portugis menguasai daerah Malaka. Namun, Portugis berhasil mengalahkan Kerajaan Malaka (sekarang wilayah Malaysia) dan menyebabkan Kerajaan Malaka jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1511. Selanjutnya, Portugis membuka kerja sama dengan kerajaan-kerajaan yang ada di wilayah nusantara untuk perdagangan rempah-rempah, sampai pada akhirnya berhasil menemukan wilayah Maluku dan menguasainya hampir satu abad (1512-1615).
Kedatangan Bangsa Spanyol
Bangsa Eropa yang menyusul Portugis, yaitu bangsa Spanyol. Tujuan kedatangan mereka ke wilayah Timur (Indonesia) hampir sama dengan bangsa sebelumnya. Tidak hanya melakukan perdagangan rempah-rempah, tetapi bangsa Spanyol mempunyai tujuan lain yang dikenal dengan istilah gold, glory, dan gospel pada daerah yang dikunjunginya.
Bangsa Spanyol datang ke wilayah Timur (Indonesia), yakni di daerah Tidore, Maluku. Pada saat kedatangan bangsa Spanyol tersebut, di Maluku sedang terjadi persaingan antara Kerajaan Ternate dan Kerajaan Tidore. Kerajaan Ternate mendapat dukungan dari bangsa Portugis dan erajaan Tidore mendapat dukungan dari bangsa Spanyol. Akan tetapi seiring perjalanan waktu, rakyat Ternate dan Tidore menyadari bahwa sebenarnya mereka dirugikan dengan kedatangan bangsa-bangsa asing (Portugis dan Spanyol) sehingga mereka melakukan perlawanan dan berusaha mengusir bangsa asing dari wilayahnya.
Kedatangan Bangsa Belanda
Selanjutnya, bangsa Eropa yang datang ke Indonesia, yaitu Belanda. Bangsa Belanda melakukan pelayaran dan berhasil mendarat di Banten pada tahun 1596. Kemudian, Belanda melakukan pelayaran lagi sampai menemukan tujuannya, yakni daerah Timur Indonesia yang terkenal dengan penghasil rempah-rempahnya. Pada awalnya, bangsa Belanda datang memiliki tujuan yang sama dengan bangsa sebelumnya, yaitu berdagang. Namun seiring perjalanan waktu, bangsa Belanda ingin menguasai perdagangan di daerah Banten sehingga terjadi perlawanan dari rakyat Banten.
Kedatangan Bangsa Inggris
Selanjutnya, bangsa Eropa yang melakukan pelayaran ke Indonesia, yaitu Inggris. Perdagangan rempah-rempah di Eropa sangat menguntungkan sehingga mereka berusaha mendapatkan dari daerah penghasil rempah-rempah (Indonesia).
Awalnya, semua bangsa Eropa yang datang ke Indonesia bertujuan untuk berdagang dan mendapatkan rempah-rempah. Seiring perjalanan waktu, mereka menginginkan keuntungan yang lebih dengan melakukan monopoli perdagangan dan pada akhirnya melakukan penjajahan sehingga terjadi berbagai perlawanan dari rakyat Indonesia.
Kekuasaan Belanda di Indonesia
Wilayah nusantara dikenal sebagai penghasil rempah-rempah sehingga menarik bangsa-bangsa Eropa untuk datang dan melakukan perdagangan dengan masyarakat yang tinggal di wilayah nusantara. Akan tetapi, hal tersebut juga menimbulkan dampak negatif bagi bangsa Indonesia. Hal ini dikarenakan bangsa Eropa selain berdagang juga memiliki tujuan lain, salah satunya untuk menguasai wilayah penghasil rempah-rempah tersebut.
Bangsa yang menguasai wilayah Indonesia paling lama, yaitu bangsa Belanda. Bangsa Belanda melakukan penjajahan selama hampir 350 tahun. Berikut keberhasilan bangsa Belanda saat menjajah Indonesia.
Pembentukan VOC
VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) dibentuk pada tahun 1602 yang merupakan perusahaan dagang Hindia Timur dan berkantor pusat di Amsterdam, Belanda. Meskipun perusahaan dagang, namun VOC memiliki beberapa kewenangan istimewa, yaitu:
a. Melakukan penebangan tanaman rempah-rempah milik rakyat dan memberikan hukuman pada rakyat Indonesia apabila melanggar aturan monopoli tersebut.
b. VOC dapat mengeluarkan mata uang sendiri.
c. Membentuk dan memiliki angkatan perang sendiri.
Cultuurstelsel (Tanam Paksa)
Setelah VOC dibubarkan, terjadi perlawanan dari rakyat Indonesia. Salah satunya, Perang Jawa yang berlangsung selama kurang lebih 5 tahun yang dimulai dari tahun 1825 - 1830. Perang yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro ini menyebabkan pemerintah Belanda mengalami kerugian besar. Untuk menutupi kerugian tersebut Belanda mengeluarkan aturan yang diberi nama cultuurstelsel atau tanam paksa.
Pemerintah Belanda melakukan tindakan sewenang-wenang terhadap rakyat, seperti 1/5 tanah rakyat ditanami tanaman yang diwajibkan, gagal panen harus ditanggung petani, bagi yang tidak punya lahan pertanian harus bekerja lebih dari 65 hari. Hal tersebut tentu saja menjadikan rakyat Indonesia semakin menderita.
Politik Etis (Politik Balas Budi)
Politik etis timbul atas pemikiran sebagian masyarakat Belanda yang menganggap bahwa Belanda telah berhutang budi pada rakyat Indonesia. Oleh karena itu, Belanda perlu memberikan peningkatan kesejahteraan pada rakyat Indonesia. Politik etis digagas oleh Conrad Theodore van Deventer. Politik ini dijalankan pada tahun 1890 dengan melakukan:
a. memberikan pendidikan pada rakyat pribumi;
b. membuat irigasi;
c. transmigrasi atau perpindahan penduduk.
Topik B: Macam-Macam Perlawanan
Peperangan merupakan salah satu cara yang ditempuh bangsa Indonesia untuk terbebas dari penjajah. Perang yang terjadi di Indonesia untuk melawan penjajah terjadi hampir di semua pulau, misalnya Perang Maluku, Perang Diponegoro, Perang Padri, Perang Banjarmasin, Perang Aceh, dan masih banyak lagi.
Peperangan yang dilakukan rakyat Indonesia tidak terlepas dari sosok pemimpin dan tokoh yang memberanikan diri untuk menjadi pemimpin melawan kekejaman penjajah. Yuk, pelajari bersama mengenai perlawanan terhadap para penjajah!
Mengenal Perlawanan terhadap Penjajah
Perang Jawa: Perjuangan Pangeran Diponegoro
Memasuki abad ke-19 keadaan di Jawa, khususnya di Surakarta dan Yogyakarta semakin memprihatinkan. Intervensi pemerintah Belanda melahirkan konflik baru di lingkungan kerajaan. Mereka berani memunculkan budaya Barat yang tidak sesuai dengan budaya nusantara, seperti minum-minuman keras. Belanda juga membuat kebijakan baru dengan menaikkan pajak, serta berani memasang patok-patok pembuatan jalan di atas tanah leluhur Kesultanan Yogyakarta. Hal tersebut menyebabkan Pangeran Diponegoro sangat marah dan menyatakan perang dibantu pasukan kerajaan.
Saat perang, Pangeran Diponegoro menerapkan taktik gerilya dengan cara menyerang secara tiba-tiba dan memutus jalur pengiriman makanan bagi pasukan Belanda. Hal ini membuat Belanda mengalami banyak kekalahan saat menghadapi pasukan Pangeran Diponegoro. Untuk mengatasinya, Belanda di bawah pimpinan Jenderal de Kock memanggil bala bantuan tentara Belanda dari wilayah Sumatera, Sulawesi, dan merekrut tentara yang didatangkan dari Afrika dan Pantai Gading untuk menambah jumlah tentara.
Selain itu, sang Jenderal juga menerapkan strategi baru yang dikenal dengan Benteng Stelsel, yakni membangun banyak benteng untuk mempersempit ruang gerak pasukan Diponegoro. Hal ini membuat pasukan Diponegoro terdesak dan mengalami banyak kekalahan sehingga terpaksa berunding dengan Belanda. Saat datang ke tempat perundingan, Belanda berbuat licik dengan menangkap Pangeran Diponegoro dan mengasingkannya ke Makassar, Sulawesi Selatan sampai beliau meninggal di pengasingan pada tahun 1855.
Perang Diponegoro atau dikenal dengan Perang Jawa dimasukkan dalam The Great War oleh orang Eropa karena berhasil membuat Belanda sampai mengerahkan 50.000 tentara. Belanda mengalami banyak kerugian sehingga memunculkan ide cultuurstelsel untuk mengganti kerugian dari perang ini.
Perang Padri: Perjuangan Tuanku Imam Bonjol
Perang Padri terjadi di tanah Minangkabau, Sumatera Barat. Perang tersebut bermula dari pertentangan antara kaum adat dengan kaum agama (kaum Padri) terkait praktik keagamaan dan menimbulkan peperangan. Oleh karena kaum adat mengalami kekalahan dalam perang dan terdesak, akhirnya kaum adat meminta bantuan tentara Belanda yang ada di wilayah itu. Sebagai imbalannya, Belanda memanfaatkan kesempatan itu dengan menginginkan wilayah Minangkabau menjadi wilayah kekuasaan Belanda. Pada peperangan ini, kaum Padri dipimpin oleh Datuk Bandaro. Setelah beliau meninggal, digantikan oleh Tuanku Imam Bonjol.
Dalam melakukan perlawanan terhadap kaum adat yang dibantu tantara Belanda, Tuanku Imam Bonjol membuat strategi perang gerilya sehingga berhasil mengacaukan pasukan Belanda. Karena kewalahan, Belanda meminta untuk berunding dan melakukan gencatan senjata pada tahun 1825.
Pada saat terjadi gencatan senjata, pasukan Belanda dikirim ke Jawa untuk membantu menghadapi Perang Jawa atau Perang Diponegoro. Setelah memenangkan Perang Jawa, pasukan Belanda ditarik ke Sumatera Barat untuk melawan kaum Padri dan menguasai wilayah Sumatera Barat.
Dengan jumlah pasukan Belanda yang meningkat pesat maka terjadi pertempuran hebat di daerah Agam pada tahun 1833. Dalam pertempuran tersebut Tuanku Imam Bonjol berhasil ditangkap Belanda pada tanggal 25 Oktober 1837. Kemudian, Tuanku Imam Bonjol diasingkan ke Cianjur, dipindahkan ke Ambon, dan terakhir dipindahkan ke Manado. Beliau wafat pada tahun 1864 dan dimakamkan di Kampung Pineleng dekat Kota Manado.
Mari Mencari Tahu
Pada masa penjajahan, kehidupan rakyat Indonesia sangat menderita. Rakyat Indonesia mengalami beragam penderitaan dan ingin terbebas dari penindasan dan penjajahan yakni dengan melakukan berbagai perlawanan. Cara yang dilakukan rakyat Indonesia masih mengatasnamakan daerahnya masing-masing sehingga belum ada rasa persatuan dan kesatuan atas nama bangsa Indonesia. Hal ini menyebabkan gagalnya bangsa Indonesia mengusir para penjajah. Dengan pengalaman tersebut, kaum terpelajar ingin berjuang dengan cara yang lebih modern, yaitu menggunakan kekuatan organisasi. Munculnya organisasi-organisasi tersebut menandai lahirnya masa pergerakan nasional. Apakah masa pergerakan nasional mampu mengusir penjajah? Bagaimana cara pergerakan nasional melakukan perlawanan dengan para penjajah? Mari kita cari tahu dengan membaca teks di bawah.
Masa Pergerakan Nasional
Pada masa awal pergerakan, lahirlah organisasi-organisasi pergerakan, seperti Budi Utomo, Sarekat Dagang Islam, Muhammadiyah, dan Indische Partij. Selanjutnya, organisasi pergerakan berkembang masa awal radikal yang menghasilkan organisasi, seperti Perhimpunan Indonesia (PI) dan Partai Komunis Indonesia (PKI). Masa selanjutnya, yaitu masa moderat dengan bersedia bekerja sama dengan pemerintah Hindia Belanda. Beberapa organisasi yang berhaluan moderat, antara lain Partindo, Gabungan Politik Indonesia (GAPI), Majelis Islam a’la Indonesia (MIAI), Persatuan Pemuda Kristen, Persatuan Pemuda Katolik, dan masih banyak organisasi lainnya.
Ada beberapa faktor penyebab lahirnya pergerakan nasional tersebut, yaitu:
1. Sejarah kejayaan kerajaan-kerajaan Indonesia di masa lalu.
2. Penderitaan rakyat akibat penjajah.
3. Lahirnya golongan terpelajar dan cendekiawan.
4. Masuknya paham baru seperti nasionalisme dan demokrasi.
5. Kebangkitan nasional negara-negara tetangga, seperti Filipina dan India.
Dengan adanya pergerakan nasional ini, akhirnya menjadi cikal bakal lahirnya peristiwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 dari hasil Kongres Pemuda. Selain itu, lagu kebangsaan Indonesia Raya ciptaan W.R. Soepratman diperdengarkan dan dipublikasikan pertama kalinya pada surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks bahwa lagu itu merupakan lagu kebangsaan. Berikut isi dari teks Sumpah Pemuda.
1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia
2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia
Mari Mencari Tahu
Lalu, apa yang terjadi setelah Belanda menjajah Indonesia? Apakah perjuangan para pahlawan tersebut berhasil mengusir para penjajah Belanda? Mari kita cari tahu dengan membaca teks di bawah ini.
Kedatangan Penjajahan Jepang
Pada tanggal 8 Desember 1941, pasukan Jepang berhasil menyerang pangkalan angkatan laut Amerika yang berada di Pearl Harbor (Hawai) dan terjadi Perang Asia Timur Raya atau Perang Pasifik. Dalam Waktu singkat, Jepang bisa menyerbu dan menduduki Filipina, Myanmar, Malaya, Singapura, dan termasuk Indonesia. Pada tanggal 1 Maret 1942, pasukan Jepang berhasil mendarat di Pulau Jawa dan empat hari kemudian berhasil menguasai Batavia (sekarang Jakarta). Selanjutnya pada tanggal 8 Maret 1942, angkatan Perang Sekutu menyerah tanpa syarat kepada Jepang.
Sebenarnya, alasan Jepang menduduki Indonesia karena Indonesia kaya akan bahan mentah, seperti minyak bumi dan batu bara. Selain itu, wilayah Indonesia juga banyak produksi pertanian yang dibutuhkan tentara Jepang. Jumlah rakyat Indonesia yang banyak, dimanfaatkan Jepang untuk membantu perangnya. Mereka disebut dengan romusha. Walaupun Jepang hanya menjajah Indonesia selama 3,5 tahun, namun kekejamannya melebihi penjajah sebelumnya.
Siksaan yang diderita bangsa Indonesia terus ditunjukkan baik secara ekonomi maupun siksaan secara militerisme lainnya. Pada pertengahan tahun 1945, dilihat sebagai akhir pendudukan tentara Jepang sampai akhirnya terbentuklah BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Persidangan untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia pun terus berlangsung meskipun bangsa Indonesia masih berada di bawah kekuasaan Jepang. Jepang berjanji akan memberikan hadiah kemerdekaan di akhir sidang BPUPKI. Setelah itu, dibentuklah PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang terdiri atas berbagai wakil dari wilayah luar jawa dan beberapa mantan anggota BPUPKI.
Namun sebelum PPKI melakukan sidang pertamanya, bom atom telah menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki dan membuat Jepang menyerah kepada sekutu. Hal ini tentunya berpengaruh kepada janji kemerdekaan yang diberikan untuk Indonesia. Peristiwa bom atom itu menjadi peristiwa pembuka jalan kemerdekaan Indonesia untuk meraih hak kemerdekaan dengan usaha bangsa sendiri.
Belajar Lebih Lanjut
Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajah
Masyarakat Indonesia sudah mengalami masa penjajahan dan penindasan dari bangsa-bangsa Eropa dan Jepang. Pada mulanya, perlawanan yang dilakukan bangsa Indonesia bersifat kedaerahan dan hanya membela wilayah atau daerah tempat mereka tinggal. Akan tetapi, pada tahun 1908 mulai berdiri organisasi modern pertama yang bernama Budi Utomo. Setelah itu, lahirlah organisasi nasionalisme lain, seperti Sarekat Dagang Islam, Indische Partij, Partai Nasional Indonesia (PNI), dan sebagainya.
Organisasi-organisasi ini lebih menjunjung persatuan dan kesatuan Indonesia. Sampai pada akhirnya, organisasi-organisasi tersebut mencetuskan peristiwa Sumpah Pemuda. Peristiwa bersejarah ini menjadi pengakuan dari pemuda-pemudi Indonesia untuk mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.
Bangsa Indonesia telah melakukan berbagai perlawanan terhadap bangsa Eropa dan Jepang yang melakukan penjajahan. Berikut tabel berbagai karakteristik perlawanan bangsa Indonesia terhadap Bangsa Eropa dan Jepang.
Perbedaan Penjajahan Bangsa Eropa dan Penjajahan Jepang
1. Bentuk perjuangan: Melawan penjajahan bangsa Eropa menggunakan peperangan fisik, sedangkan melawan penjajahan Jepang Mengandalkan kecerdasan dengan menggunakan organisasi-organisasi buatan Jepang untuk mengobarkan cita-cita kemerdekaan dan mempersiapkan kemerdekaan.
2. Hasil perjuangan: Melawan penjajahan bangsa Eropa Pihak Indonesia hampir selalu mengakhiri dengan kekalahan. Sedangkan melawan penjajahan Jepang Berhasil mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk merdeka.
Topik C: Kemerdekaan dan Peristiwa di Sekitarnya
Apakah di sekolah kalian rutin melakukan upacara? Selain untuk menanamkan jiwa nasionalisme dan rasa cinta tanah air, upacara juga bertujuan untuk menghargai dan mengenang jasa para pahlawan. Kemerdekaan Republik Indonesia tidak diperoleh secara sukarela atau pemberian bangsa lain, melainkan hasil perjuangan dan perlawanan terhadap para penjajah. Bukan hanya tenaga, waktu, dan pikiran. Namun, segalanya dikorbankan untuk memperoleh kemerdekaan.
Yuk, kita pelajari cerita sejarah negara ini saat menjelang kemerdekaan dan apa saja upaya yang harus dilakukan untuk mempertahankan kemerdekaan negara kita!
Peristiwa Penting Menjelang Proklamasi
Pada tanggal 17 Agustus 1945 terjadi peristiwa besar dan bersejarah bagi bangsa Indonesia, yakni peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Sejak saat itu, Indonesia menyatakan merdeka dan terbebas dari para penjajah. Kejadian ini diawali kekalahan Jepang dari pasukan Sekutu, karena hancurnya dua kota besar di Jepang, yakni Kota Hiroshima dan Nagasaki yang dibom tentara Sekutu pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945.
Peristiwa ini dijadikan kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk segera membebaskan diri dari penjajahan Jepang karena kekosongan kekuasaan dan berharap Indonesia segera memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 16 Agustus 1945. Melihat kesempatan itu, pada tanggal 15 Agustus 1945 tokoh pemuda mengadakan rapat kilat. Hasilnya, kemerdekaan merupakan hak bangsa Indonesia yang tidak digantungkan kepada bangsa lain sehingga mereka mengutus Darwis dan Wikana untuk menghadap Bung Karno dan Bung Hatta, namun permintaan itu ditolak.
Kejadian tersebut menimbulkan ketegangan antara golongan tua dan golongan pemuda, yakni adanya perbedaan pendapat antara kedua golongan terkait proklamasi kemerdekaan Indonesia. Hal ini menjadi penyebab utama dibawanya Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok, Jawa Barat pada tanggal 16 Agustus 1945 oleh Sukarni, Yusuf Kunto, dan Singgih. Peristiwa ini dilakukan agar Bung Karno dan Bung Hatta tidak terpengaruh pihak Jepang dan dapat memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dengan kekuatan sendiri. Dialog yang terjadi antara golongan muda yang diwakili Wikana dan golongan tua yang diwakili Ahmad Subardjo mencapai kata sepakat bahwa proklamasi kemerdekaan akan dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Setelah peristiwa Rengasdengklok, Bung Karno dan Bung Hatta menuju kediaman Laksamana Maeda untuk membicarakan persiapan proklamasi. Di tempat tersebut rumusan teks proklamasi disusun oleh Bung Karno, Bung Hatta serta Ahmad Soebardjo. Setelah proses penyusunan rumusan teks proklamasi, terjadi pembicaraan kembali mengenai kesepakatan teks proklamasi yang telah disusun kepada para hadirin yang berada di kediaman Maeda. Berdasarkan diskusi tersebut, disepakati bahwa proklamasi akan dibacakan pada 17 Agustus 1945. Teks proklamasi semula merupakan tulisan tangan, kemudian diketik rapi oleh Sayuti Melik.
Proklamasi kemerdekaan ditandai dengan pembacaan teks proklamasi oleh Ir. Soekarno yang didampingi Mohammad Hatta. Teks proklamasi dibacakan pada hari Jumat, tanggal 17 Agustus 1945, pukul 10.00 WIB di kediaman Ir. Soekarno Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta Pusat dengan dikibarkannya bendera merah putih yang dijahit Fatmawati. Kemudian, bendera tersebut menjadi bendera pusaka (sang saka merah putih) dan sampai sekarang disimpan di Istana Merdeka.
Belajar Lebih Lanjut
Cara Mempertahankan Kemerdekaan
Kemerdekaan Republik Indonesia tidak diperoleh secara sukarela atau pemberian bangsa lain, melainkan hasil dari perjuangan dan perlawanan terhadap para penjajah. Berikut hal yang perlu dilakukan untuk mempertahankan kemerdekaan.
1. Menumbuhkan rasa cinta kasih sebagai bangsa Indonesia, di antaranya dengan cara berikut.
a. Mengenal Indonesia dengan melakukan kunjungan ke berbagai wilayah di Indonesia.
b. Mempelajari sejarah bangsa dan mengambil berbagai hikmah yang ada di dalamnya.
c. Mempelajari dan melestarikan berbagai budaya dan kesenian bangsa sendiri.
d. Membeli dan mencintai produk-produk dalam negeri.
2. Menjaga persatuan dan kesatuan, di antaranya dengan cara berikut.
a. Menghargai keberagaman bangsa Indonesia dengan tidak membeda-bedakan suku bangsa, ras, dan agama.
b. Menyelesaikan konflik yang terjadi dengan musyawarah dan mufakat.
3. Menjadikan Indonesia sebagai negara maju, di antaranya dengan cara berikut.
a. Berprestasi di berbagai bidang agar diakui dunia sebagai bangsa yang unggul.
b. Belajar dengan giat menjadi penerus bangsa yang bisa diandalkan untuk kemajuan bangsa.
c. Meningkatkan kualitas produk-produk Indonesia agar tidak kalah dengan produk luar negeri sehingga produk Indonesia bisa menguasai dalam dan luar negeri.