Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Soal Bahasa Indonesia kelas XI dan Jawabannya Bab VIII Bermain Drama (Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK)

Sekolahmuonline || Contoh Soal Bahasa Indonesia kelas XI dan Jawabannya Bab VIII Bermain Drama (Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK). Pembaca Sekolahmuonline, berikut ini kami sajikan untuk Anda yang masih duduk di kelas XI, Contoh Soal dan Jawabannya atau Pembahasannya materi pelajaran Bahasa Indonesia. Pada postingan kali ini, kita akan membahas Materi Bab VIII Bermain Drama.

Jawablah soal-soal berikut ini dengan jawaban yang benar dan tepat!

1. Jelaskan pengertian drama!

Jawaban:
Drama adalah sebuah cerita atau kisah yang menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku acting atau dialog yang dipentaskan
------ 
Pembahasan lebih detail:
Kata drama berasal dari bahasa Yunani draomai yang berarti ‘berbuat, berlaku, bertindak, beraksi, dan sebagainya’. Drama berarti ‘perbuatan, tindakan atau action’. Drama dapat pula diartikan sebagai sebuah lakon atau cerita berupa kisah kehidupan dalam dialog dan lakuan tokoh yang berisi konflik. 
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), drama memiliki beberapa pengertian. Pertama, drama diartikan sebagai syair atau prosa yang menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang dipentaskan. Kedua, cerita atau kisah yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater. Pengertian lain, drama adalah kisah kehidupan manusia yang dikemukakan di pentas berdasarkan naskah, menggunakan percakapan, gerak laku, unsur-unsur pembantu (dekor, kostum, rias, lampu, musik), serta disaksikan oleh penonton

2. Sebutkan unsur-unsur drama!

Jawaban:
Unsur-unsur drama:
- Latar
- Penokohan
- Tema/Amanat
- Dialog

Berikut ini paparan lebih lengkap tentang unsur-unsur tersebut:
1. Latar
Latar adalah keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana di dalam naskah drama.
a. Latar tempat, yaitu penggambaran tempat kejadian di dalam naskah drama, seperti di rumah, medan perang, di meja makan
b. Latar waktu, yaitu penggambaran waktu kejadian di dalam naskah drama, seperti pagi hari pada tanggal 17 Agustus 1945.
c. Latar suasana/budaya, yaitu penggambaran suasana ataupun budaya yang melatarbelakangi terjadinya adegan atau peristiwa dalam drama. Misalnya, dalam budaya Jawa, dalam kehidupan masyarakat Betawi, Melayu, Sunda, Papua.
2. Penokohan 
Tokoh-tokoh dalam drama diklasifikasikan sebagai berikut.
a. Tokoh gagal atau tokoh badut (the foil)
Tokoh ini yang mempunyai pendirian yang bertentangan dengan tokoh lain. Kehadiran tokoh ini berfungsi untuk menegaskan tokoh lain itu. 
b. Tokoh idaman (the type character)
Tokoh ini berperan sebagai pahlawan dengan karakternya yang gagah, berkeadilan, atau terpuji.
c. Tokoh statis (the static character)
Tokoh ini memiliki peran yang tetap sama, tanpa perubahan, mulai dari awal hingga akhir cerita. 
d. Tokoh yang berkembang. Misalnya, seorang tokoh berubah dari setia ke karakter berkhianat, dari yang bernasib sengsara menjadi kaya raya, dari yang semula adalah seorang koruptor menjadi orang yang saleh dan budiman.
3. Dialog
Dalam drama, percakapan atau dialog haruslah memenuhi dua tuntutan.
a. Dialog harus turut menunjang gerak laku tokohnya. Dialog haruslah dipergunakan untuk mencerminkan apa yang telah terjadi sebelum cerita itu, apa yang sedang terjadi di luar panggung selama cerita itu berlangsung; harus pula dapat mengungkapkan pikiran-pikiran serta perasaan-perasaan para tokoh yang turut berperan di atas pentas.
b. Dialog yang diucapkan di atas pentas lebih tajam dan tertib daripada ujaran sehari-hari. Tidak ada kata yang harus terbuang begitu saja; para tokoh harus berbicara jelas dan tepat sasaran. 
Dialog itu disampaikan secara wajar dan alamiah.
4. Tema adalah gagasan yang menjalin struktur isi drama. Tema dalam drama menyangkut segala persoalan, baik itu berupa masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, kecemburuan, dan sebagainya. 
Untuk mengetahui tema drama, kita perlu mengapresiasi menyeluruh terhadap berbagai unsur karangan itu. Tema jarang dinyatakan secara tersirat. Untuk dapat merumuskan tema, kita harus memahami drama itu secara keseluruhan.
5. Pesan atau amanat merupakan ajaran moral didaktis yang disampaikan drama itu kepada pembaca/penonton. Amanat tersimpan rapi dan disembunyikan pengarangnya dalam keseluruhan isi drama.

3. Seperti juga bentuk-bentuk sastra lainnya, sebuah cerita drama pun harus bergerak dari suatu permulaan, melalui suatu bagian tengah, menuju suatu akhir. Ketiga bagian itu diapit oleh dua bagian penting lainnya, yakni prolog dan epilog. Jelaskan pengertian prolog dan epilog!

Jawaban:
- Prolog adalah kata-kata pembuka, pengantar, ataupun latar belakang cerita, yang biasanya disampaikan oleh dalang atau tokoh tertentu.

- Epilog adalah kata-kata penutup yang berisi simpulan ataupun amanat tentang isi keseluruhan dialog. Bagian ini pun biasanya disampaikan oleh dalang atau tokoh tertentu.

4. Dialog dalam drama meliputi bagian orientasi, komplikasi, dan resolusi (denouement). Jelaskan masing-masing bagian tersebut!

Jawaban:
- Orientasi sesuatu cerita menentukan aksi dalam waktu dan tempat; memperkenalkan para tokoh, menyatakan situasi sesuatu cerita, mengajukan konflik yang akan dikembangkan dalam bagian utama cerita tersebut, dan ada kalanya membayangkan resolusi yang akan dibuat dalam cerita itu

- Komplikasi atau bagian tengah cerita, mengembangkan konflik. Sang pahlawan atau pelaku utama menemukan rintangan-rintangan antara dia dan tujuannya, dia mengalami aneka kesalahpahaman dalam 
perjuangan untuk menanggulangi rintangan-rintangan ini

- Resolusi atau denouement hendaklah muncul secara logis dari apa-apa yang telah mendahuluinya di dalam komplikasi. Titik batas yang memisahkan komplikasi dan resolusi, biasanya disebut klimaks (turning point). Pada klimaks itulah terjadi perubahan penting mengenai nasib sang tokoh. Kepuasan para penonton terhadap suatu cerita tergantung pada sesuai-tidaknya perubahan itu dengan yang mereka harapkan

5. Terdapat beberapa bentuk drama. Sebutkan dan jelaskan!

Jawaban:
Terdapat beberapa bentuk drama, di antaranya, adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan bentuk sastra cakapannya
  a. Drama puisi, yaitu drama yang sebagian besar cakapannya disusun dalam bentuk puisi atau menggunakan unsur-unsur puisi.
 b. Drama prosa, yaitu drama yang cakapannya disusun dalam bentuk prosa.
2. Berdasarkan sajian isinya
  a. Tragedi (drama duka), yaitu drama yang menampilkan tokoh yang sedih atau muram, yang terlibat dalam situasi gawat karena sesuatu yang tidak menguntungkan. Keadaan tersebut mengantarkan tokoh pada keputusasaan dan kehancuran. Dapat juga berarti drama serius yang melukiskan pertikaian di antara tokoh utama dan kekuatan yang luar biasa, yang berakhir dengan malapetaka atau kesedihan.
  b. Komedi (drama ria), yaitu drama ringan yang bersifat menghibur, walaupun selorohan, di dalamnya dapat bersifat menyindir, dan yang berakhir dengan bahagia.
  c. Tragikomedi (drama dukaria), yaitu drama yang sebenarnya menggunakan alur dukacita tetapi berakhir dengan kebahagiaan. 
3. Berdasarkan kuantitas cakapannya
   a. Pantomim, yaitu drama tanpa kata-kata
 b. Minikata, yaitu drama yang menggunakan sedikit sekali kata-kata.
   c. Dialog-monolog, yaitu drama yang menggunakan banyak kata-kata.
4. Berdasarkan besarnya pengaruh unsur seni lainnya
   a. Opera, yaitu drama yang menonjolkan seni suara atau musik.
 b. Sendratari, yaitu drama yang menonjolkan seni drama dan tari.
  c. Tablo, yaitu drama tanpa gerak atau dialog.
5. Bentuk-bentuk lain
  a. Drama absurd, yaitu drama yang sengaja mengabaikan atau melanggar konversi alur, penokohan, dan tematik.
   b. Drama baca, naskah drama yang hanya cocok untuk dibaca, bukan dipentaskan.
   c. Drama borjuis, drama yang bertema tentang kehidupan kaum bangsawan (muncul abad ke-18).
 d. Drama domestik, drama yang menceritakan kehidupan rakyat biasa.
   e. Drama duka, yaitu drama yang khusus menggambarkan kejahatan atau keruntuhan tokoh utama.
  f. Drama liturgis, yaitu drama yang pementasannya digabungkan dengan upacara kebaktian gereja (di Abad Pertengahan).
  g. Drama satu babak, yaitu lakon yang terdiri atas satu babak, berpusat pada satu tema dengan sejumlah kecil pemeran gaya, latar, serta pengaluran yang ringkas.
   h. Drama rakyat, yaitu drama yang timbul dan berkembang sesuai dengan festival rakyat yang ada (terutama di perdesaan).

6. Terkait dengan penyusunan dialog, di samping kita dapat membagi ke dalam beberapa babak dan adegan, ada tiga elemen yang tidak boleh dilupakan. Ketiga elemen tersebut adalah tokoh, wawancang, dan kramagung. Jelaskan pengertian dari ketiga istilah tersebut!

Jawaban:
- Tokoh adalah pelaku yang mempunyai peran yang lebih dibandingkan pelaku-pelaku lain, sifatnya bisa protagonis atau antagonis. 

- Wawancang adalah dialog atau percakapan yang harus diucapkan oleh tokoh cerita. 

- Kramagung adalah petunjuk perilaku, tindakan, atau perbuatan yang harus dilakukan oleh tokoh. Dalam naskah drama, kramagung dituliskan dalam tanda kurung (biasanya dicetak miring).

7. Secara umum ada dua langkah utama yang harus kita lakukan ketika akan mementaskan drama. Sebutkan dan jelaskan!

Jawaban:
Secara umum ada dua langkah utama yang harus kita lakukan ketika akan mementaskan drama adalah sebagai berikut:
1. Memahami naskah dan karakter tokoh yang akan kita perankan, yakni melalui dialog-dialognya serta kramagung atau petunjuk laku yang dinyatakan langsung oleh pengarang

2. Memerankan tokoh dengan memerhatikan aspek lafal, intonasi, nada/tekanan, mimik, dan gerak-geriknya.
a. Lafal adalah cara seseorang dalam mengucapkan kata atau bunyi bahasa. Aspek ini penting kita perhatikan guna kejelasan makna suatu kata. 
b. Intonasi adalah naik turunnya lagu kalimat. Kalimat berita, perintah, dan kalimat tanya harus menggunakan intonasi yang berbeda. Intonasi kalimat untuk menyatakan kegembiraan juga berbeda dengan kalimat yang bermakna kecemburuan.
c. Nada/tekanan adalah kuat lemahnya penurunan suatu kata dalam kalimat. Kata yang ingin diperjelas maksudnya mendapat tekanan lebih kuat daripada kata lainnya.
d. Mimik adalah ekspresi atau raut muka yang menggambarkan suatu emosi: sedih, gembira, kecewa, takut, dan sebagainya. 
Mimik berperan dalam memperjelas suatu maksud tuturan.
e. Gerak-gerik adalah berbagai gerak pada anggota badan atau tingkah laku seseorang dalam menyatakan maksud tertentu. Bentuknya, misalnya, anggukan kepala, menggigit jari.

8. Sebutkan ciri-ciri kebahasaan teks drama!

Jawaban:
Teks drama memiliki ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut:
1. Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis). 
2. Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi.
3. Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh.
4. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language) untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana.

Posting Komentar untuk "Contoh Soal Bahasa Indonesia kelas XI dan Jawabannya Bab VIII Bermain Drama (Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK)"

close