Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Soal PAI Kelas 3 Pelajaran 7 Hati Tenteram dengan Berperilaku Baik + Kunci Jawaban ~ sekolahmuonline.com

Soal PAI Kelas 3 Pelajaran 7 Hati Tenteram dengan Berperilaku Baik + Kunci Jawaban ~ sekolahmuonline.com. Pembaca Sekolahmuonline, berikut ini Sekolahmuonline sajikan contoh soal Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP) atau soal PAI kelas III Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Kurikulum 2013. Soal PAI Kelas 3 SD/MI kali ini membahas soal-soal Pelajaran 7 Hati Tenteram dengan Berperilaku Baik lengkap dengan kunci jawabannya.
Soal PAI Kelas 3 Pelajaran 7 Hati Tenteram dengan Berperilaku Baik lengkap dengan Kunci Jawabannya
Soal PAI Kelas 3 Pelajaran 7 Hati Tenteram dengan Berperilaku Baik lengkap dengan Kunci Jawabannya

Soal PAI Kelas III Pelajaran 7 Hati Tenteram dengan Berperilaku Baik

PAIBP Kelas III SD/MI Bab 7 Hati Tenteram dengan Berperilaku Baik membahas dua pokok pembahasan, yaitu:
- Pertama, tentang Ikhlas
- Kedua, tentang Mohon Pertolongan

A. Soal PAI Kelas 3 Pembahasan Ikhlas

Isilah dengan jawaban yang singkat dan benar!

1. Ikhlas artinya .... [Kunci Jawaban: Mengerjakan suatu kebaikan dengan niat hanya kepada Allah Swt.]
Swt: Subhanahu wa Ta'ala

2. Ikhlas menjadi syarat diterimanya .... [Kunci Jawaban: Amal baik, karena amal itu ada yang baik dan ada yang jelek.]

3. Niat yang ... menjadi awal perbuatan baik. [Kunci Jawaban: baik]

4. Niat yang ... akan mengantarkan perbuatan yang ikhlas. [Kunci Jawaban: ikhlas]

5. Kemuliaan di sisi Allah Swt. dilihat dari .... [Kunci Jawaban: Hatinya/amalnya/takwanya]

Untuk memperdalam lagi materi pembahasan, silakan baca pembahasan ringkas tentang ikhlas berikut ini.

Ikhlas

Dalam upaya memberi pemahaman kepada peserta didik tentang ikhlas, yang paling diperlukan adalah bagaimana ikhlas dapat dipahami, diamalkan dan dikenang. Pendekatan memberikan contoh, perasaan menerima manfaat, serta jargon untuk membangun ingatan dan kesan sangat diperlukan.
Contoh ikhlas dan manfaat yang dapat dirasakan adalah ketika melakukan segala kebaikan semata untuk memperoleh pahala dari Allah Swt. Ketika melakukan perbuatan-perbuatan itu sebaiknya kita merasa sedih seolah langsung memperoleh pahala dari Allah Swt. Karenanya, apakah perbuatan itu kemudian akan disanjung orang, akan diberi balasan berupa materi, ucapan terima kasih atau apakah justru akan dibalas dengan keburukan, tidaklah penting. Sebab tujuan melakukan perbuatan dengan ikhlas adalah hanya berharap memperoleh pahala dari Allah Swt. akan suka kepada kita karena kita telah berbuat baik kepada-Nya.

Ikhlas atau tidak kita mengerjakan sesuatu, dapat diukur antara lain; melalui reaksi orang lain kepada kita. Jika orang lain membalas kebaikan itu lalu kita akan senang, namun jika tidak membalas maka muka kita berubah menjadi masam, hati menggerutu, bahkan terkadang muncul dari mulut kita sesuatu yang mengungkit perbuatan kita terdahulu sebagai perbuatan tidak ikhlas. Maka semua ini adalah tanda-tanda kita kurang ikhlas mengerjakan kebaikan, karena buktinya kita tidak mengharap keridaan dan pahala Allah Swt. namun yang kita harapkan adalah sanjungan dari orang lain ataupun balasan material.

Allah Swt. mengingatkan sebagian hati manusia yang tidak ikhlas dalam berbuat kebaikan. Perhatikan firman Allah Swt.:

Artinya: “Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada
sedekah yang diiringi tindakan yang menyakiti. Allah Mahakaya, Maha Penyantun. (Q.S. al-Baqarah/2:263)

Hal pertama yang harus dilakukan agar hati kita ikhlas adalah menetapkan niat terlebih dahulu. Sabda Nabi Muhammad saw. tentang niat berikut ini dapat menjadi jargon yang mudah diingat oleh peserta didik.

Dalam Sahih Bukhari Rasullulah Saw. bersabda:

Artinya: “Sesungguhnya segala amal tergantung pada niatnya.”

Jika niat kita hanya ingin dipuji atau memperoleh balasan materi, maka pahala dari Allah Swt. tidak akan kita dapatkan. Namun jika kita berbuat baik atau menolong orang lain tanpa pamrih (ingin dipuji atau memperoleh balasan materi) maka Allah akan mengganti balasannya dengan pahala dan keridaannya.

Contoh lain tentang ikhlas, ketika kita salat di malam hari sendirian, yang kita harapkan pada waktu itu hanyalah keridaan dan pahala dari Allah Swt. Kita tidak mengharapkan apa-apa dari pujian manusia karena manusia tidak melihat kita. Allah Swt. juga Maha mengetahui kebutuhan kita apakah akan memberi kepada kita ataukah tidak sesuatu yang kita harapkan.

Keikhlasan dalam beribadah seperti itu harus bisa dipraktikkan saat bergaul dan berhubungan dengan sesama manusia. Misalnya, jika di tengah jalan kita melihat seseorang sedang kesulitan, maka kita harus menolongnya dengan ikhlas. Terserah orang yang kita tolong itu berterima kasih ataupun tidak, memberi kita imbalan ataukah tidak. Apabila kita terbiasa dengan ingat kepada Allah Swt. dalam melakukan kebaikan berarti itulah tanda-tanda ikhlas telah tumbuh dalam hati kita.

B. Soal PAI Kelas 3 Pembahasan Mohon Pertolongan

Isilah dengan jawaban yang singkat dan benar!

1. Allah Swt. sebagai satu-satunya tujuan dalam . . . . [Kunci Jawaban: Bertindak/beramal]

2. Memohon pertolongan hanya kepada . . . .[Kunci Jawaban: Allah Swt.]

Swt: Subhanahu wa Ta'ala

3. Allah Swt. memerintahkan hamba-Nya agar . . . .[Kunci Jawaban: Memohon pertolongan]

4. Hanya kepada Engkaulah kami beribadah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon . . . .[Kunci Jawaban: Pertolongan]

5. Cara memohon pertolongan kepada Allah Swt. dengan ...[Kunci Jawaban: Berdoa dan berusaha]

Untuk memperdalam lagi materi pembahasan, silakan baca pembahasan ringkas tentang Memohon Pertolongan kepada Allah Swt. berikut ini.

Memohon Pertolongan kepada Allah Swt.

Allah Swt. adalah Tuhan yang menciptakan kita dan merancang rezeki kita. Karenanya Allah Swt. tahu segala persoalan kita. Dialah yang bisa memperbaiki kehidupan kita apabila terjadi kerusakan atau ketidakseimbangan.

Allah Swt. selalu menolong kita dengan berbagai cara, langsung ataupun tidak langsung. Misalnya apabila kita lapar, Allah Swt. bisa menurunkan rejeki langsung dalam bentuk makanan yang tumbuh di pepohonan dan di tanah, namun Allah Swt. juga bisa memberi kita rezeki berupa uang melalui orang lain tempat kita bekerja. Dengan uang itu kita bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Penolong kita yang sejati adalah Allah Swt. Namun kita sering keliru dan salah paham karena sering mengira benda dan orang lain bisa menolong kita tanpa kekuasaan Allah Swt. Contohnya kita sering meminta orang lain agar menolong sedangkan kita melupakan Allah Swt. Padahal sesungguhnya Allah Swt. lah yang memberikan pertolongan itu melalui orang itu. Apabila kita sedang lapar, yang menolong bukanlah nasi atau roti yang kita makan, sebaliknya Allah Swt. lah yang menjadikan makanan itu ada dan menjadikan perut kita menjadi kenyang.

Allah Swt. mengajarkan agar kita selalu meminta pertolongan kepada Nya. Misalnya setiap salat kita membaca:

Iyyaka Na'budu Waiyyaka Nasta'in

Artinya: Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami meminta pertolongan”. (Q.S. al Fatihah/1:5)

Dengan membaca “Iyyaka na'budu waiyyaka nasta'in” kita selalu memanjatkan doa dan harapan agar Allah Swt. selalu menolong kita.

Demikian postingan Sekolahmuonline yang menyajikan contoh soal PAI Kelas 3 SD/MI Pelajaran 7 Hati Tenteram dengan Berperilaku Baik lengkap dengan Kunci Jawabannya. Soal Sekolahmuonline rujuk dari Buku PAIBP Kurikulum 2013 untuk kelas 3 SD/MI. Semoga bermanfaat, membantu Bapak/Ibu orangtua/wali murid/kakak-kakak semuanya dalam mendampingi putra-putri/adik-adik kelas 3 dalam belajar secara mandiri di mana saja dan kapan saja. Silakan baca-baca postingan Sekolahmuonline yang lainnya.

Posting Komentar untuk "Soal PAI Kelas 3 Pelajaran 7 Hati Tenteram dengan Berperilaku Baik + Kunci Jawaban ~ sekolahmuonline.com"

close