Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Soal Ke-NU-an Bab 6 Amaliyah Warga Nahdlatul Ulama (Ke-NU-an Kelas 7 SMP/MTs)

Soal Ke-NU-an Bab 6 Amaliyah Warga Nahdlatul Ulama (Ke-NU-an Kelas 7 SMP/MTs)Pembaca Sekolahmuonline, berikut ini kami posting soal Ke-NU-an Kurikulum 2013 untuk adik-adik yang masih duduk di kelas 7 SMP/MTs yayasan Maarif NU atau sekolah-sekolah yang berafiliasi kepada Nahdlatul Ulama. Soal essay Ke-NU-an (Ahlussunnah Waljama'ah An-Nahdliyyah) kelas 7 beserta jawabannya kali ini membahas Soal Ke-NU-an Bab 6 Amaliyah Warga Nahdlatul Ulama (Ke-NU-an Kelas 7 SMP/MTs). Semoga yang kami posting bermanfaat dan membantu serta memudahkan adik-adik dalam belajar. Selamat membaca dan mempelajarinya. Jangan lupa berbagi kepada yang lainnya.
Jawablah soal-soal berikut ini dengan jawaban yang benar dan tepat!

1. Jelaskan pengertian maulid Nabi Muhammad SAW secara Bahasa dan Istilah! Dan jelaskan apa itu peringatan maulid Nabi!

Jawaban:
Secara bahasa kata maulid berasal dari bahasa Arab, maulid berarti waktu kelahiran/tempat kelahiran. 

Secara istilah maulid nabi adalah hari saat Nabi Muhammad saw dilahirkan.

Peringatan Maulid Nabi dapat diartikan kegiatan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad saw. Terdapat beberapa istilah terutama di masyarakat jawa dalam menyebutkan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW diantaranya: muludan dan sekaten (syahadatain)

2. Sebutkan 2 dalil dan 1 pendapat salafus shalih berkaitan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad saw!

Jawaban:
Dasar Hukum Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW:

1. Dalil Al Qur’an
Surat Yunus ayat 58 : 

Artinya;
Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmatNya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka 
kumpulkan”.

Dari ayat di atas, sebagai umat Islam hendaklah bergembira dengan adanya rahmat Allah. Nabi Muhammad saw diturunkan dibumi tidak lain adalah rahmat Allah atau anugerah Allah SWT yang terbesar bagi manusia. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Anbiya ayat 107:

Artinya :
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”

2. Dalil Hadits
Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw telah lama dilaksnakan oleh umat islam. Benihnya telah ditanam sendiri oleh nabi Muhammad saw sebagaimana tersebut dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim:
Artinya : Diriwayatkan dari Abu Qotadah Al-Anshori ra, bahwa Rosululloh saw. Pernah ditanya tentang puasa Senin, maka beliau menjawab “Pada hari itulah aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku” (Shohih Muslim : 1977)

Nabi Muhammad saw.saja begitu memuliakan hari kelahirannya, beliau bersyukur kepada Allah Swt.yang telah menyebabkan keberadaannya. Rasa syukur itu beliau ungkapkan dengan bentuk puasa di hari Senin.

3. Pendapat Ulama (salafus sholihin)

a. Imam Jalaludin Al-Suyuthi (849 – 911 H) dalam kitab Al-hawi li al-fatawi juz 1, hal 251-252 mengatakan bahwa perayaan maulid Nabi Muhammad saw. itu termasuk bid’ah hasanah. 
Artinya :
“Rosulullah saw bersabda : Barang siapa menghormati hari lahirku maka aku akan memberi syafaat baginya di hari kiamat.

Ustadz Imam Al-hafidz Al-Musnid DR. Habib Abdullah Abu Bafaqih mengatakan bahwa hadis di atas di atas sebagaimana diriwayatkan Ibu “Asakir tersebut menurut Imam Dzahaby adalah shahih sanadnya.

c. Dalam kitab Madarij Al-Shu’ud Syarh Al-barzanji, halaman 16. 
Artinya :
Umar ra. Mengatakan : Siapa yang menghormati hari lahir Rosulullah, sama artinya menghidupkan Islam. 

Pendapat Ibnu Taimiyah dalam kitab manhaj al-salafi fi fahm al-nusush bain al-nazhariyah wa al-tathbiq, 399:
"Orang-orang yang melaksanakan perayaan Maulid Nabi Muhammad saw. Akan diberi pahala. Allah swt. akan memberi pahala kepada kepada mereka atas kecintaan mereka kepada Nabi Muhammad saw., bukan perbuatan bid’ah yang mereka lakukan".

3. Jelaskan sejarah awal mula diadakannya peringatan maulid Nabi Muhammad saw.

Jawaban:
Perintis peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. adalah Raja Mudhofar Abu Sa’id Al-Kaqburi bin Zaenudin ‘Ali bin Buktikin. Beliau adalah seorang raja yang saleh dan bermazhab ahlusunnah, terkenal sangat pemurah dan baik hati. Beliau merayakan Maulid Nabi Muhammad Saw pada bulan Robiul Awal dengan pertanyaan yang meriah.

===========
Di Indonesia khususnya, memperingati Maulid Nabi sangat lekat dan seakan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan warga NU. Dengan hati gembira warga NU mempersiapkan berbagai kegiatan dalam rangka menyambut peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. Dengan adanya maulid nabi ini, umat Islam diharapkan bisa mengingat kembali betapa gigih perjuangan rasul dalam merintis dan mengembangkan ajaran Islam di tengah tradisi dan budaya Arab yang waktu itu dalam keadaan jahiliyah. 
Hal lain yang harus dilakukan umat Muslim ketika merayakan maulid nabi adalah meneladani sikap dan perbuatan, terutama akhlak mulia nan agung dari baginda nabi besar Muhammad saw.
Bukan hanya seremonial belaka, perayaan itu seharusnya dapat diresapi dalam hati yang begitu dalam dan mencoba untuk meneladani dan mempraktikkan akhlak mulia dari nabi.

4. Apa saja hikmah yang dapat kita ambil dengan adanya peringatan maulid Nabi Muhammad SAW?

Jawaban:
Hikmah dari memperingati maulid Nabi Muhammad saw adalah :
- Mengenal figur teladan bagi seluruh umat.
- Meningkatkan kecintaan kepada Nabi Muhammad saw.
- Menguatkan tali persaudaraan (ukhuwah) diantara sesama umat Islam.
- Meningkatkan semangat keagamaan dan ketakwaaan.
- Menggugah semangat berjuang menegakkan agama Islam.
- Terciptanya media kreativitas dalam hal keilmuan dan keterampilan.
- Terlaksananya syiar Islam.
- Mendapatkan pahala karena melakukan perbuatan yang dianjurkan agama; seperti membaca shalawat, gotong royong, belajar keislaman, bersedekah dan lainnya.

5. Sebutkan dalil yang berkaitan tentang shalawat! Dan jelaskan apa yang dimaksud dengan mahalul qiyam!

Jawaban:
Firman Allah swt., dalam QS. Al-Ahzab ayat 56 :

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat berselawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kepadanya dan ucapkan salam pernghormatan kepadanya.”

Mahalul Qiyam artinya berdiri ketika membaca shalawat atau dalam masyarkat NU dikenal dengan sebutan “sirokalan atau srakalan”.

=====
Kalimat sirokalan atau srakalan diambil dari kata “asyroqol badru ‘alaina” dimana kalau sudah sampai kalimat itu semua hadirin dimohon berdiri. Berdiri karena adanya keyakinan kehadiran nur (cahaya) Nabi Muhammad saw di tengah-tengah majelis. Peristiwa berdiri ini ada yang menyebutnya marhaban yang diucapkan ketika berdiri itu. Marhaban sendiri berarti “selamat datang” atas kehadiran nabi.
Berdiri merupakan ungkapan dari penghormatan kepada Nabi Muhammad saw, karena beliau manusia teragung yang layak lebih dihormati daripada yang lain. Mengapa bentuk penghormatan itu dilakukan dengan berdiri. Dalam hadis Nabi Muhammad saw disebutkan:
Artinya :
dari Abi Sa’id Al Khudri, beliau berkata, Rosulullah saw bersabda kepada sahabat anshor : “ Berdirilah kalian untuk tuan kalian atau orang yang paling baik diantara kalian “ (Shohih Muslim : 3314)

Berdasarkan hadits inilah Imam Nawawi berpendapat:
Artinya:
Berdiri untuk (menyambut) kedatangan orang yang mempunyai keutamaan itu dianjurkan. Ada banyak hadits yang menerangkan hal tersebut. Tidak ada dalil yang secara nyata menyatakan larangan berdiri itu hal. (Shohih Muslim bi Syarh al-nawawi, juz XII 80).

Dari sini dapat disimpulkan bahwa salah satu bentuk penghormatan, berdiri menyambut kedatangan orang terhormat itu dianjurkan. Maka berdiri untuk menhormat Nabi Muhammad saw ketika membaca selawat (al-barzanji, ad-diba’I, simtut thudhuror, syariful anam) tentu lebih dianjurkan.

Posting Komentar untuk "Soal Ke-NU-an Bab 6 Amaliyah Warga Nahdlatul Ulama (Ke-NU-an Kelas 7 SMP/MTs)"

close