Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Soal PAI Kelas 9 Semester 2 Kurikulum 2013 Bab 13. Menghargai Tradisi Islam di Nusantara ~ sekolahmuonline.com

Soal PAI Kelas 9 Semester 2 Kurikulum 2013 Bab 13. Menghargai Tradisi Islam di Nusantara ~ sekolahmuonline.com. Pembaca Sekolahmuonline, berikut ini kami posting contoh soal Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti (BP) atau PAIBP kelas Kelas 9 SMP/MTs Semester 2 Kurikulum 2013 dan kunci jawabannya. Kali ini Sekolahmuonline sajikan Soal PAI Kelas 9 Semester 2 Kurikulum 2013 Bab 13. Menghargai Tradisi Islam di Nusantara lengkap dengan kunci jawaban dan pembahasannya.
Soal PAI Kelas 9 SMP Semester 2 Kurikulum 2013 Bab 13 Menghargai Tradisi Islam di Nusantara lengkap dengan kunci jawaban dan pembahasannya
Soal PAI Kelas 9 Semester 2 Kurikulum 2013 Bab 13. Menghargai Tradisi Islam di Nusantara

Soal PAI Kelas IX Semester 2 Kurikulum 2013 Bab 13. Menghargai Tradisi Islam di Nusantara

Soal-soal PAI kelas IX Bab 13. Menghargai Tradisi Islam di Nusantara yang Sekolahmuonline posting berikut ini terdiri dari soal-soal pilihan ganda dan essay. Bagian pertama terdiri dari 10 soal Pilihan Ganda, sedangkan bagian kedua terdiri dari 5 soal essay (esai) atau uraian. 

A. Soal Pilihan Ganda PAI Kelas 9 Semester 2 Kurikulum 2013 Bab 13. Menghargai Tradisi Islam di Nusantara

Jawablah soal-soal berikut ini dengan memilih huruf A, B, C, atau D pada jawaban yang benar!

1. Jika mencermati arsitektur masjid Kudus, tampaklah simbol bangunannya menyerupai gunung. Dalam budaya kuno gunungan mengandung pesan kemakmuran dan kesejahteraan. Dakwah Islam oleh para wali ternyata tidak langsung merubah karakter arsitektur tempat ibadah (masjid). Namun yang dirubah adalah makna yang terkandung di dalamnya.

Nilai yang dapat diteladani dari kisah dakwah tersebut adalah ….
a. dakwah perlu menggunakan pendekatan yang tepat
b. daerah pegunungan menjadi wilayah dakwah yang strategis
c. karakter arsitektur tempat ibadah sangat menentukan hasil dakwah
d. dakwah menggunakan simbol yang dapat membuat rasa penasaran

Kunci Jawaban: A
Pembahasan:
Dengan pendekatan yang tepat, insyaaAllah dakwah akan lebih efektif. Orientasi pendakwah memang bukan hasil dari sedikit banyaknya pengikut, karena kewajiban pendakwah adalah menyampaikan. Sedangkan hidayah taufik ada di tangan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

2. Seni tulis-menulis huruf Arab indah berkembang dengan pesat. Keindahannya menarik minat banyak orang untuk mempelajarinya. Seni ini digunakan untuk menulis ayat-ayat suci Al-Qur'an, hadis atau kata-kata mutiara berbahasa Arab. Seni tulis ini dikenal dengan nama ….
a. animasi
b. kaligrafi
c. koreografi
d. sinematografi

Kunci Jawaban: B
Pembahasan:
Kaligrafi adalah seni menulis indah dengan merangkaikan huruf-huruf Arab atau ayat suci Al-Qur’ān, hadis, asma Allah Swt., shalawat atau kata-kata hikmah sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Di Indonesia, seni ukir kaligrafi merupakan bentuk seni budaya Islam yang pertama kali ditemukan, bahkan seni kaligrafi menandai masuknya Islam di Indonesia.

Berdasarkan hasil penelitian tentang data arkeologi seni kaligrafi Islam, kaligrafi gaya ukir Kufi telah berkembang pada abad ke-11, datanya ditemukan pada batu nisan makam Fatimah binti Maimun di Gresik (wafat 495 H/1082 M) dan beberapa makam lainnya dari abadabad ke-15.  Saat ini banyak ditemui seni ukir hias untuk hiasan pada bagian dalam dan luar masjid, dinding, mimbar bahkan di tiang-tiang masjid, bangunan makam di bagian jirat, nisan, cungkup dan tiang cungkup. Seni ukir hias ini antara lain berupa dedaunan, motif bunga (teratai), bukit-bukti karang, panomara alam, dan ukiran kaligrafi.

3. Banyak tokoh membuat kitab-kitab tentang tasawuf dalam bentuk suluk. Berikut ini yang bukan merupakan tokoh dalam bidang pengembangan Suluk ….
a. Ibnu Rusyd
b. Syekh Yusuf
c. Sunan Bonang
d. Hamzah Fansuri

Kunci Jawaban: A
Pembahasan:
Suluk adalah kitab-kitab yang menguraikan soal tasawuf. Kitab suluk sangat rnenarik karena sifatnya pantheisme, yaitu menjelaskan tentang bersatunya manusia dengan Tuhan. Pujangga-pujangga kerajaan dan para wali yang menghasilkan karya-karya sastra jenis suluk adalah seperti di bawah ini.
a) Sunan Bonang mengembangkan ilmu suluk dalam bentuk puisi yang dibukukan dalam Kitab Bonang.
b) Hamzah Fansuri menghasilkan karya sastra dalam bentuk puisi yang bernafaskan keislaman, seperti Syair Perahu dan Syair Dagang.
c) Syekh Yusuf, seorang ulama Makassar yang diangkat sebagai pujangga di kerajaan Banten, berhasil menulis beberapa buku tentang tasawuf.

4. Wayang adalah salah satu seni pertunjukan Jawa hasil akulturasi dengan budaya India. Cerita-cerita pewayangan diambil dari kitab Ramayana dan Baratayudha. Setelah terjadi akulturasi, cerita wayang menjadi bernuansa Islam. Bahkan beberapa dalang menggunakan pagelaran wayang kulit untuk berdakwah.

Di bawah ini sikap kita terhadap budaya tersebut, kecuali....
a. hormat terhadap kekayaan hazanah budaya bangsa Indonesia
b. wajar dilakukan untuk memanfaatkan dan menikmati kesenian
c. tidak suka dan tidak tertarik sama sekali, karena sudah jadul
d. biasa-biasa saja karena hal itu merupakan masalah yang dibolehkan

Kunci Jawaban: C
Pembahasan:
Seni pertunjukan wayang merupakan perpaduan kebudayaan Jawa dengan unsur ke-Islaman. Bagi orang Jawa, wayang bukan hanya sebagai tontonan, tetapi juga wejangan (nasihat-nasihat) karena sarat dengan pesan-pesan moral yang menjadi filsafat hidup orang Jawa. Pertunjukan wayang diiringi oleh seperangkat alat musik gamelan.

Wayang pada mulanya dibuat dari kulit kerbau, hal ini dimulai pada zaman Raden Patah. Dahulunya lukisan seperti bentuk manusia, kemudian para wali mengubah bentuknya. Dari yang semula lukisan wajahnya menghadap lurus kemudian agak dimiringkan. Sumber cerita dalam mementaskan wayang diilhami dari Kitab Ramayana dan Mahabarata. Tentunya para Wali mengubahnya menjadi cerita-cerita keislaman, sehingga tidak ada unsur kemusyrikan di dalamnya. Salah satu lakon yang terkenal dalam pewayangan ini adalah Jimat Kalimasada yang dalam Islam diterjemahkan menjadi Jimat Kalimat Syahadat.

5. Tradisi halal bihalal merupakan tradisi khas bangsa Indonesia, yang dilakukan pada bulan syawal setelah umat Islam melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan.

Nilai-nilai moral yang tepat untuk diambil dari contoh tradisi halal bihalal adalah....
a. kewajiban manusia untuk saling memaafkan
b. menjalin silaturahim dan saling memaafkan
c. ketenangan dalam menjalankan hidup
d. lebih taat kepada Allah Swt.

Kunci Jawaban: B
Pembahasan:
Halal bihalal adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah hari raya Idul Fitri. Tujuannya untuk saling memafkan atas dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan agar kembali kepada fitrah (kesucian). Pada acara halal bihalal semua orang mengucapkan mohon maaf lahir dan batin. Hal ini mengandung maksud bahwa ketika secara lahir telah memaafkan yang ditandai dengan berjabat tangan atau mengucapkan kata maaf, batinnya juga harus dengan tulus memaafkan dan tidak lagi tersisa rasa dendam dan sakit hati. Tradisi ini dilakukan hampir terjadi pada semua lapisan masyarakat, baik di tingkat keluarga, di lingkunga tempat tinggal, di lingkungan tempat bekerja, bahkan sampai di istana kepresidenan. 

6. Tabot atau Tabuik, adalah upacara tradisional masyarakat untuk memperingati Hari Asyura (10 Muharam) dengan mengarak tabut (peti yang terbuat dari potongan bamboo berbentuk persegi panjang yang dihiasi Bungan berwarna warni).
Di Nusantara, upacara tabuik tersebut biasa dilaksanakan oleh masyarakat ….
a. Banten
b. Bengkulu
c. Jogyakarta
d. Jawa Tengah

Kunci Jawaban: B
Pembahasan:
Tradisi Tabot atau Tabuik merupakan upacara peringatan Hari Asyura (10 Muharam) dengan mengarak tabut (peti yang terbuat daripotongan bamboo berbentuk persegi panjang yang dihiasi Bungan berwarna warni). Tradisi ini mengandung makna ekpresi rasa duka dan hormat terhadap cucu Nabi Muhammad Saw. yaitu Hasan dan Husein bin Ali bin Abi Thalib yang meninggal dalam peperangan di Karbala, Irak pada tanggal 10 Muharam 61 Hijriah (681 M). Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Pariaman, Minangkabau, dan Bengkulu.
 
7. Sekaten adalah upacara peringatani Maulid Nabi Muhammad Saw. di lingkungan Keraton Yogyakarta. Pada perayaan ini gamelan Sekati diarak dari Keraton ke halaman mesjid Agung dan dibunyikan selama tujuh hari sebelum 12 Rabiul Awal. Upacara ini menarik banyak turis domestik dan turis asing yang mengunjungi Yogyakarta.

Sikap yang benar terhadap budaya tersebut adalah....
a. melarang turis mancanegara untuk mengunjungi Yogyakarta
b. memahami bahwa keraton yogyakarta menjadi tempat wisata
c. sedih karena tradisi yang bernuansa Islam menjadi ajang wisata
d. bangga bangsa Indonesia memiliki tradisi yang bernuansa Islam

Kunci Jawaban: D
Pembahasan:
Upacara sekaten merupakan upacara keagamaan yang diadakan di keraton Jogjakarta dan keraton Surakarta untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad Saw., yang diselenggarakan selama tujuh hari sebelum peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. Kata sekaten berasal dari bahasa Arab yaitu syahadatain. Tujuan lain dari penyelenggaraan upacara ini adalah untuk sarana penyebaran agama Islam, hal ini sesuai dengan upaya Raden Fatah dalam menyebarkan Islam, yakni dengan cara merayakan maulid Nabi dengan menjadikan dua gamelan (yakni gamelan sekati) yang melambangkan dua kalimat syahadat. Selain di Yogyakarta dan di Solo, tradisi sekaten juga diselenggarakan di Demak dan Cirebon.

8. Tradisi Islam di Nusantara digunakan sebagai metode dakwah para ulama zaman itu. Para ulama tidak memusnahkan secara total tradisi yang telah ada di masyarakat. Mereka memasukkan ajaran-ajaran Islam ke dalam tradisi tersebut, dengan harapan masyarakat tidak merasa kehilangan adat dan ajaran Islam dapat diterima. Beberapa Seni budaya, adat, dan tradisi yang bernapaskan Islam tumbuh dan berkembang di Nusantara. Namun saat ini minat masyarakat untuk menjalankan tradisi ini semakin berkurang.
Dari pernyataan di atas sikap yang harus dilakukan untuk melestarikan tradisi Islam tersebut adalah ….
a. mengikuti sikap masyarakat pada umumnya.
b. menghargai sebagai hasil harya ulama terdahulu.
c. membiarkan karena tidak sesuai dengan jaman sekarang.
d. merawat, menghargai, dan mengembangkan tradisi tersebut.

Kunci Jawaban: D
Pembahasan:
Tradisi yang bernafaskan Islam tumbuh dan berkembang di Nusantara memberikan kontribusi dalam penyebaran Islam di Nusantara. Sebagai generasi penerus Islam kita harus mampu menghargai tradisi Islam di Nusantara tersebut dengan bijaksana, antara lain:
a. Senantiasa merawat, melestarikan, mengembangkan dan menghargai tradisi hasil karya para ulama terdahulu yang sesuai dengan ajaran Islam.
b. Senantiasa menolak dan membuang tradisi yang tidak sesuai dengan ajaran Islam supaya tidak ditiru oleh generasi berikutnya.
c. Berusaha mengetahui dan memahami tradisi dan budaya Islam, sehingga bisa menjelaskan kepada siapa saja bahwa tradisi dan budaya Islam yang ada di Nusantara ini sangatlah banyak dan mengandung berbagai nilai-nilai penting dalam keseharian manusia.
d. Menghargai dan menghormati jasa para pejuang Islam yang telah menciptakan tradisi dan budaya Islam yang syarat makna.
e. Senantiasa berpikir kritis untuk bersikap baik terhadap tradisi yang sesuai maupun terhadap tradisi yang tidak sesuai dengan Islam.
f. Mengasah kreativitas dalam menciptakan inovasi baru yang tidak bertentangan dengan nilai ajaran Islam supaya
g. Mengikuti dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan keagamaan.

9. Perhatikan pernyatan berikut!
1) Senantiasa merusaknya.
2) Senantiasa menghargainya.
3) Senantiasa melestarikannya.
4) Menolak dan membuangnya.
5) Senantiasa mengembangkannya.

Hal yang perlu dilakukan terhadap tradisi hasil karya para ulama terdahulu yang sesuai dengan ajaran Islam, ditunjukan oleh nomor ….
a. 1, 2, dan 4
b. 1, 3, dan 5
c. 2, 3, dan 4
d. 2, 3, dan 5

Kunci Jawaban: D
Pembahasan:
Lihat pembahasan nomor 8 di atas

10. Perhatikan pernyataan berikut!
1) Semakin menguatkan pondasi keagamaan.
2) Semakin yakin bahwa ajaran Islam mengakomodir nilai-nilai sosial budaya masyarakat.
3) Semakin yakin bahwa ajaran Islam mencakup berbagai aspek-aspek kehidupan.
4) Semakin menghargai dan menghormati para pejuang Islam.
5) Mendorong untuk terbiasa berpikir kritis bersikap terhadap tradisi yang sesuai dengan Islam.
6) Mendorong lebih kreatif menciptakan inovasi baru yang tidak bertentangan dengan nilai ajaran Islam.
7) Termotivasi untuk lebih bersemangat dalam mempelajari seni, tradisi dan budaya Islam.

Pernyataan tersebut merupakan ….
a. tata cara mempelajari tradisi Islam di Nusantara
b. hikmah mempelajari tradisi Islam di Nusantara
c. apresiasi terhadap tradisi Islam di Nusantara
d. sikap terhadap tradisi Islam di Nusantara

Kunci Jawaban: B
Pembahasan:
Dengan mempelajari tradisi Islam di Nusantara, banyak manfaat yang bisa didapatkan, antara lain:
a. Semakin menguatkan pondasi keagamaan berupa ajaran tauhid kepada Allah Swt. dan kenabian Nabi Muhammad Saw., serta ajaran-ajaran lainnya yang berupa rukun Iman dan rukun Islam tanpa adanya paksaan terhadap anutan seseorang.
b. Semakin meyakini bahwa ajaran Islam dapat mengakomodir nilai-nilai sosial budaya masyarakat
c. Semakin membuat hati tentram dengan agama Islam karena ajarannya yang mencakup berbagai aspek-aspek kehidupan. Mulai dari aturan hukum, ibadah atau pun sistem pemerintahannya. Terlebih lagi di bidang kebudayaan dan kesenian pada waktu itu. Oleh karena ajaran Islam hanya meluruskan tanpa mengubah suatu tradisi dan budaya yang sudah melekat pada masyarakat Nusantara
d. Semakin menghargai dan menghormati para pejuang Islam yang telah menciptakan tradisi dan budaya Islam yang syarat makna, seperti nilai persatuan dan kesatuan, nilai persaudaraan (solidaritas yang tinggi), nilai perjuangan, dan nilai-nilai positif lainnya
e. Mendorong untuk lebih terbiasa berpikir kritis untuk bersikap terhadap tradisi yang sesuai dengan Islam, dan juga terhadap tradisi yang tidak sesuai dengan Islam
f. Mendorong untuk lebih kreatif menciptakan inovasi baru yang tidak bertentangan dengan nilai ajaran Islam
g. Memberikan motivasi untuk lebih bersemangat dalam mempelajari seni, tradisi dan budaya Islam yang mengandung banyak makna filosof

B. Soal Essay PAI Kelas 9 Semester 2 Kurikulum 2013 Bab 13. Menghargai Tradisi Islam di Nusantara

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!

1. Sejarah menunjukan bahwa Seni dan tradisi Islam berkembang di Nusantara. Jelaskan mengapa hal itu bisa terjadi?

Jawaban:
Setiap wilayah di Indonesia mempunyai tradisi yang berbeda, dengan adanya akulturasi yakni proses percampuran antara unsur kebudayaan yang satu dan kebudayaan yang lain sehingga terbentuk kebudayaan yang baru tanpa menghilangkan sama sekali ciri khas masing-masing kebudayaan lama. Kedatangan Islam di Nusantara berakulturasi dengan perilaku atau budaya masyarakat Indonesia yang sudah ada saat itu menjadi sebuah budaya baru yang dikenal dengan istilah budaya Islam. 

2. Di berbagai daerah di Indonesia terdapat tradisi menghatamkan al-Qur'an. Di Kalimantan tradisi ini dinamakan batamat Al-Qur’an.
Pelajaran apa yang bisa diambil dari tradisi menghatamkan al-Qur'an tersebut?

Jawaban:
Pelajaran yang bisa diambil dari tradisi menghatamkan al-Qur’an adalah semakin yakin bahwa:
a. Al-Qur’an merupakan satu-satunya sumber hidup
b. Akan menjadi syafaat bagi pembacanya di hari kiamat
c. Merupakan amalan yang paling dicintai oleh Allah Swt
d. Mendapatkan predikat insan terbaik
e. Mendapatkan doa dari para malaikat

3. Jelaskan perbedaan antara agama dan budaya!

Jawaban:
Perbedaan antara agama dan budaya
Agama merupakan karya Allah, sedangkan budaya merupakan karya manusia.
Agama bukan bagian dari budaya dan budaya pun bukan bagian dari agama, tetapi saling berhubungan erat satu sama lain.
Ajaran-ajaran agama mewarnai corak budaya yang dihasilkan oleh manusia-manusia yang memeluknya, sehingga muncullah akulturasi budaya Islam. 

4. Jelaskan bagaimana prinsip Islam dalam memandang akulturasi budaya!

Jawaban:
Prinsip Islam dalam memandang akulturasi budaya adalah:
Dalam ajaran Islam, umatnya diperbolehkan untuk berinteraksi dengan budaya-budaya lain di luar Islam, selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai dalam Islam. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 42:

وَلَا تَلْبِسُوا۟ ٱلْحَقَّ بِٱلْبَٰطِلِ وَتَكْتُمُوا۟ ٱلْحَقَّ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ ﴿٤٢﴾

"Dan janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan kebatilan dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya." (Q.S.2: 42)

5. Sebutkan 8 upaya yang akan dilakukan oleh kalian sebagai generasi Muslim, untuk menghargai terhadap budaya dan tradisi Islam di Indonesia?

Jawaban:
Upaya-upaya generasi muslim dalam mengapresiasi budaya dan tradisi Islam di Indonesia:
a. senantiasa merawat, melestarikan, mengembangkan dan menghargai tradisi hasil karya para ulama terdahulu yang sesuai dengan ajaran Islam,
b. menolak dan membuang tradisi yang tidak sesuai dengan ajaran Islam,
c. berusaha mengetahui dan memahami tradisi dan budaya Islam,
d. menghargai dan menghormati jasa para pejuang Islam,
e. berfikir kritis untuk bersikap terhadap tradisi,
f. mengasah kreativitas dalam menciptakan inovasi baru yang tidak bertentangan dengan nilai ajaran Islam,
g. serta mengikuti dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan keagamaan
h. atau jawaban lain yang sesuai

Demikian postingan Sekolahmuonline yang menyajikan Soal PAI Kelas 9 Semester 2 Kurikulum 2013 Bab 13. Menghargai Tradisi Islam di Nusantara lengkap dengan kunci jawaban dan pembahasannya. Semoga bermanfaat. Silahkan baca postingan-postingan Sekolahmuonline lainnya.

Lengkap Soal Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP) atau Soal PAI Kelas 9 Semester 2 Kurikulum 2013 semua Bab beserta dengan kunci jawaban dan pembahasannya, silakan buka judul-judul soal di bawah ini. Sesuaikan dengan apa yang Anda cari/butuhkan. Tinggal klik judulnya saja.

Posting Komentar untuk "Soal PAI Kelas 9 Semester 2 Kurikulum 2013 Bab 13. Menghargai Tradisi Islam di Nusantara ~ sekolahmuonline.com"

close