Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rangkuman Sejarah Indonesia Kelas 10 Bab 3 Kehidupan Manusia Purba dan Asal usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia ~ sekolahmuonline.com

Rangkuman Sejarah Indonesia Kelas 10 Bab 3 Kehidupan Manusia Purba dan Asal usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia ~ sekolahmuonline.com. Pembaca Sekolahmuonline, berikut ini Sekolahmuonline sajikan rangkuman atau ringkasan mata pelajaran Sejarah Indonesia Kelas 11 Bab 3 yang membahas tentang Kehidupan Manusia Purba dan Asal usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia.
Rangkuman atau ringkasan mata pelajaran Sejarah Indonesia Kelas 10 Bab 3 Kehidupan Manusia Purba dan Asal usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Materi yang dibahas dalam Sejarah Indonesia Kelas 10 Bab 3 ini adalah tentang Manusia Purba dan Asal-usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia. Silahkan dibaca dan dipelajari, semoga bermanfaat. Jangan lupa berbagi kepada yang lainnya.

Rangkuman Sejarah Indonesia Kelas X Bab 3 Kehidupan Manusia Purba dan Asal usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

√ Zaman ketika manusia purba hidup merupakan masa dimana seluruh kehidupan masih bergantung dengan alam. Pola kehidupan masa purba antara lain sebagai berikut:

1. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan – Pada masa ini manusia berburu dengan tujuan untuk mengumpulkan bahan makanan bagi kelompoknya, ciri-ciri kehidupannya adalah:
a. Tidak memiliki tempat tinggal tetap
b. Hidup sendiri atau dalam kelompok kecil
c. Mengumpulkan makanan berupa umbi-umbian
d. Menggunakan kapak genggam untuk berburu hewan
e. Menempati gua
f. Membuat lukisan cap jari tangan dan babi rusa dalam keadaan terpanah. Lukisan tersebut dibuat menggunakan warna hitam, putih, dan merah

2. Masa Bercocok Tanam – Pada masa ini manusia telah mengenal bercocok tanam dan tinggal dalam suatu wilayah lebih lama, ciri-ciri kehidupannya adalah:
a. Mulai menetap disekitar lokasi bercocok tanam
b. Mulai mengenakan pakaian dari kulit hewan dan kulit kayu
c. Membuat rumah dari kayu
d. Berpindah jika tanah sudah tidak subur
e. Menggunakan alat bercocok tanam, seperti mata panah, beliung persegi dan kapak lonjong
f. Menggunakan perhiasan

3. Masa Mengenal Kepercayaan – Pada masa ini manusia telah mengenal kepercayaan terhadap sesuatu, seperti matahari, hewan, pohon dan lainnya.
Ciriciri kehidupannya adalah:
a. Melakukan upacara-upacara tertentu sebagai tanda jika terdapat kekuatan yang melebihi manusia
b. Mulai membangunan bangunan besar untuk upacara-upacara tertentu
c. Masa Perundagian – Pada masa ini manusia mulai memiliki kehidupan yang lebih maju, ciri-ciri kehidupannya.
d. Mulai tinggal dalam sebuah desa atau perkampungan dalam waktu yang cukup lama
e. Telah mampu mengolah logam untuk dibuat perhiasan, seperti cincin atau kalung
f. Mengenal sistem perdagangan sederhana, yaitu barter untuk mendapatkan logam, hasil bercocok tanam, hewan, dan lainnya

4. Peralatan Manusia Purba
Bukti keberadaan manusia purba di Indonesia juga didukung oleh peninggalan berbagai macam perkakas yang digunakan untuk membantu kehidupan mereka.

Berikut ini adalah alat-alat manusia purba, antara lain:
a. Kapak Genggam – Alat ini digunakan oleh manusia purba jenis Pithecanthropus untuk berburu. Struktur dan bentuknya masih sangat sederhana, yaitu hanya satu bagian sisi yang tajam. Kapak Genggam digunakan dengan cara digenggam untuk memotong benda. Alat ini ditemukan di beberapa situs purba, seperti Trunyan (Bali), Awangbangkal (Kalimantan Selatan) dan Kalianda (Lampung).
b. Alat Serpih – Alat ini digunakan oleh manusia zaman dahulu untuk menusuk, memotong dan melubangi kulit binatang. Bahan pembuatnya adalah serpihan batu dari batu yang dibuat menjadi Kapak Genggam. Penemuan Alat Serpih terdapat di Gombong (Jawa tengah) dan Cabbenge (Flores).
c. Kapak Persegi – Peralatan ini terbuat dari batu yang digunakan untuk memahat, mencangkul dan berburu. Bentuknya segi empat dimana kedua sisinya diasah halus. Pada salah satu pangkal diberi lubang untuk memasang tangkai. Alat ini banyak ditemukan di situs-situs purba mulai dari Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara dan Sulawesi.
d. Kapak Lonjong – Kapak ini berbentuk lonjong dengan pangkal lebar dan tajam. Pada bagian ujung akan diikat dengan gagang agar dapat digunakan. Kapak Lonjong adalah batu yang diasah hingga halus dan ditemukan di Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
e. Menhir, yaitu sebuah tugu batu raksasa, tinggi dan besar. Dahulu digunakan untuk tempat pemujuaan manusia prasejarah.
f. Dolmen, yaitu batu yang disusun berbentu meja dan digunakan manusia zaman dahulu untuk menyimpan sesaji persembahan.
g. Sarkofagus adalah peri mati yang terbuat dari batu.
h. Arca merupakan peninggalan masa lampau berupa batu yang dipahat hingga membentuk makhluk hidup tertentu.
i. Bejana Perunggu – Bejana ini adalah peninggalan yang terbuat dari perunggu. Bentuknya mirip gitar Spanyol tanpa gagang. Benda ini ditemukan di Madura dan Sumatera.
j. Kapak Corong adalah kapak yang terbuat dari perunggu dan bagian atasnya berbentuk mirip corong. Alat purba ini ditemukan di Jawa, Bali, Sulawesi dan Papua

√ Bertolak dari pendapat para ahli tersebut, terdapat hal menarik tentang asal usul nenek moyang bangsa Indonesia.

Pertama, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan dan Campa. Argumen merujuk pada pendapat Moh. Ali dan Kern bahwa sekitar tahun 3000 SM-1500 SM terjadi gelombang perpindahan bangsa-bangsa di Yunan dan Campa sebagai akibat desakan bangsa lain dari Asia Tengah yang lebih kuat. Argumen ini diperkuat dengan adanya persamaan bahasa, nama binatang, dan nama peralatan yang dipakai di kepulauan Indonesia, Polinesia, Melanesia, dan Mikronesia.

Kedua, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri. Argumen ini merujuk pada pendapat Moh. Yamin yang didukung dengan penemuan fosil-fosil dan artefak-artefak manusia tertua di wilayah Indonesia dalam jumlah yang banyak.
Sementara, fosil dan artefak manusia tertua jarang ditemukan di daratan Asia.
Sinanthropus Pekinensis yang ditemukan di Cina dan diperkirakan sezaman dengan Pithecantropus Erektus dari Indonesia, merupakan satu-satunya penemuan fosil tertua di daratan Asia.

Ketiga, masyarakat awal yang menempati wilayah Indonesia termasuk rumpun bangsa Melayu. Oleh karena itu, bangsa Melayu ditempatkan sebagai nenek moyang bangsa Indonesia. Argumen ini merujuk pada pendapat Hogen yang berpendapat bahwa bangsa yang mendiami daerah pesisir Melayu berasal dari Sumatra.

Bangsa Melayu yang menjadi nenek moyang bangsa Indonesia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Bangsa Proto Melayu atau Melayu Tua
Orang Proto Melayu telah pandai membuat alat bercocok tanam, membuat barang pecah belah, dan alat perhiasan. Kehidupan mereka berpindah-pindah. Bangsa ini memasuki Indonesia melalui dua jalur, yaitu :
a. Jalan barat dari Semenanjung Malaka ke Sumatera dan selanjutnya menyebar ke beberapa daerah di Indonesia.
b. Jalan timur dari Semenanjung Malaka ke Filiphina dan Minahasa, serta selanjutnya menyebar ke beberapa daerah di Indonesia. Bangsa Proto Melayu memiliki kebudayaan yang setingkat lebih tinggi dari kebudayaan Homo Sapiens di Indonesia.
Kebudayaan mereka adalah kebudayaan batu muda (neolitikum). Hasil-hasil kebudayaan mereka masih terbuat dari batu, tetapi telah dikerjakan dengan baik sekali (halus). Kapak persegi merupakan hasil kebudayaan bangsa Proto Melayu yang masuk ke Indonesia melalui jalan barat dan kapak lonjong melalui jalan timur. Keturunan bangsa Proto Melayu yang masih hidup hingga sekarang diantaranya adalah suku bangsa Dayak, Toraja, Batak, dan Papua. 

2. Bangsa Deutro Melayu atau Melayu Muda
Sejak tahun 5000 SM, bangsa Deutro Melayu memasuki wilayah Indonesia secara bergelombang melalui jalan barat. Deutro Melayu hidup secara berkelompok dan tinggal menetap di suatu tempat. Kebudayaan bangsa Deutro Melayu lebih tinggi dari kebudayaan bangsa Proto Melayu. Hasil kebudayaan mereka terbuat dari logam (perunggu dan besi). Kebudayaan mereka disebut dengan kebudayaan Dongsong, yaitu suatu nama kebudayaan dari daerah Tonkin yang memiliki kesamaan dengan kebudayaan bangsa Deutro Melayu.
Daerah Tonkin diperkiraan merupakan tempat asal bangsa Deutro Melayu, sebelum menyebar ke wilayah Indonesia. Hasil-hasil kebudayaan perunggu yang penting di Indonesia adalah kapak corong atau kapak sepatu, nekara, dan bejana perunggu. Keturunan bangsa Deutro Melayu yang masih hidup hingga sekarang diantaranya adalah suku bangsa Melayu, Batak, Minang, Jawa, dan Bugis

Demikian postingan Sekolahmuonline yang menyajikan rangkuman atau ringkasan mata pelajaran Sejarah Indonesia Kelas 10 Bab III Kehidupan Manusia Purba dan Asal usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia. Rangkuman Sekolahmuonline rujuk dari Modul PJJ Sejarah Indonesia Kelas 10. Semoga bermanfaat. Silahkan baca postingan-postingan Sekolahmuonline lainnya.

Lengkap Soal Sejarah Indonesia kelas 10 dan Kunci Jawaban serta pembahasannya dapat Anda baca dan pelajari pada tautan/link di bawah ini:

Posting Komentar untuk "Rangkuman Sejarah Indonesia Kelas 10 Bab 3 Kehidupan Manusia Purba dan Asal usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia ~ sekolahmuonline.com"

close