Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Soal Essay Sejarah Kelas 12 Bab 3 Peran Aktif Bangsa Indonesia pada masa Perang Dingin ~ sekolahmuonline.com

Soal Essay Sejarah Kelas 12 Bab 3 Peran Aktif Bangsa Indonesia pada masa Perang Dingin ~ sekolahmuonline.com. Pembaca Sekolahmuonline, berikut ini kami sajikan contoh soal essay (esai) atau uraian mata pelajaran Sejarah Kelas XII Bab 3 yang membahas tentang Peran Aktif Bangsa Indonesia pada masa Perang Dingin lengkap dengan Kunci Jawaban atau pembahasannya. 
Soal Essay Sejarah Kelas 12 Bab 3 Peran Aktif Bangsa Indonesia pada masa Perang Dingin lengkap dengan kunci jawabannya
Sejarah Kelas 12 Bab 3 Peran Aktif Bangsa Indonesia pada masa Perang Dingin membahas empat Kegiatan Pembelajaran. Keempat Kegiatan Pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut:
Pertama: Peran Indonesia pada penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika di Bandung Tahun 1955 pada masa perang dingin. 
Kedua: Peran Indonesia pada Gerakan Non Blok dalam masa perang dingin
Ketiga: Peran Indonesia dalam misi perdamaian pengiriman Kontingen Garuda pada Masa Perang Dingin
Keempat: Peran Indonesia dalam ASEAN pada Masa Perang Dingin. 

Sebelum masuk ke contoh soal essay sejarah kelas 12 Bab 3, bagi Anda yang belum membaca soal-soal pilihan ganda bab ini, silahkan baca postingan Sekolahmuonline yang berjudul:

Soal Essay Sejarah Kelas XII Bab 3 Peran Aktif Bangsa Indonesia pada masa Perang Dingin

Jawablah soal-soal berikut ini dengan jawaban yang benar dan tepat!

1. Mengapa diselenggarakan Konferensi Asia Afrika (KAA)? Jelaskan latar belakang diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika! 

Jawaban:
Setelah berakhirnya Perang Dunia II, telah muncul dua kekuatan adidaya baru yang saling berhadapan, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet. Amerika Serikat mempelopori berdirinya Blok Barat atau Blok Kapitalis (Liberal), sedangkan Uni Soviet memelopori kemunculan Blok Timur atau Blok Sosialis (Komunis). Dalam upaya meredakan ketegangan dan untuk mewujudkan perdamaian dunia, pemerintah Indonesia memprakarsai dan menyelenggarakan Konferensi Asia - Afrika. Usaha ini mendapat dukungan dari negara-negara di Asia - Afrika.

Pada tahun 1954, Perdana Menteri Sri Lanka (dulu bernama Ceylon) mengundang perwakilan negara Burma, India, Indonesia dan Pakistan untuk mengadakan pertemuan membahas masalah tersebut yang dikenal dengan Konferensi Kolombo. Indonesia diwakili oleh Perdana Menteri Indonesia saat itu Ali Sastroamidjojo. Presiden Soekarno pun menekankan pada Ali Sastroamidjojo untuk menyampaikan ide untuk menggelar Konferensi Asia Afrika. Pertemuan tersebut diharapkan akan membangun solidaritas negara negara Asia Afrika untuk bisa lepas dari konflik yang terjadi di negara masingmasing. Konferensi Kolombo yang dihadiri 5 negara tersebut berlangsung antara 28 April sampai 2 Mei 1954 dan membicarakan masalah-masalah yang menjadi kepentingan bersama. Usulan Ali Sastroamidjojo untuk menggelar Konferensi Asia Afrika pun disetujui oleh 4 perwakilan negara lain.

2. Apa yang menjadi tujuan dari diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika di Bandung Tahun 1955? 

Jawaban:
Sebelum Konferensi Asia Afrika dilaksanakan, tanggal 28-31 Desember 1954 diadakan sebuah pertemuan persiapan di Bogor, Indonesia. Konferensi ini dihadiri oleh wakil dari lima negara yang hadir pada Konferensi Colombo sebelumnya.

Dalam pertemuan tersebut disepakati empat tujuan pokok Konferensi Asia Afrika berikut ini:
▪ Memajukan kerja sama antarbangsa Asia-Afrika demi kepentingan bersama
▪ Membahas dan meninjau persoalan ekonomi, sosial, dan budaya
▪ Membahas dan berusaha mencari penyelesaian masalah kedaulatan nasionalisme, rasialisme, dan kolonialisme
▪ Memperkuat kedudukan dan peranan Asia-Afrika dalam usaha perdamaian dunia

3. Apa peran Indonesia pada Konferensi Asia Afrika?

Jawaban:
Dari latar belakang diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika dan tujuannya, bisa kita lihat bahwa peran Indonesia adalah:
- Sebagai penggagas diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika.
- Indonesia berperan dalam menggalang kerjasama bangsa di Asia Afrika dalam mewujudkan perdamaian dunia

4. Jelaskan apa dampak Konferensi Asia Afrika terhadap politik global? 

Jawaban:
Konferensi Asia Afrika memiliki arti penting yang besar pengaruhnya terutama bagi negara yang cinta damai dan telah menaikan citra Indonesia di mata dunia internasional, khususnya bagi bangsa Asia Afrika yang mendambakan kemerdekaan dan perdamaian.

Dasasila Bandung (The Ten Principles) yang dihasilkan dalam Konferensi Asia Afrika di Bandung juga dianggap sebagai akhir dari era penjajahan dan kekerasan terhadap suatu kaum (apartheid).

Konferensi ini juga dianalogikan sebagai suatu badan yang berpendirian luas dan toleran, yang memberi kesan kepada dunia bahwa semua orang dapat hidup bersama, bertemu, berbicara, dan mempertahankan hidupnya di dunia ini.

Melansir Museum of The Asian-African Conference, Spirit Bandung juga menimbulkan perubahan struktur badan internasional Perserikatan Bangsa-bangsa atau PBB). Sehingga forum PBB tidak lagi menjadi forum eksklusif Barat atau Timur saja.

Konferensi Asia Afrika juga telah berhasil menumbuhkan semangat solidaritas di antara Negara-negara Asia Afrika, baik dalam menghadapi masalah internasional maupun regional. Menyusul Konferensi Asia Afrika banyak konferensi serupa diselenggarakan yakni Konferensi Islam Afrika Asia, Konferensi Setiakawan Rakyat Asia Afrika, Konferensi Mahasiswa Asia Afrika, Konferensi Wartawan Asia Afrika. 

5. Jelaskan dampak Konferensi Asia Afrika terhadap kehidupan ekonomi global!

Jawaban:
Komunike akhir dari Konferensi Asia Afrika di Bandung menggarisbawahi perlunya negara-negara berkembang untuk melonggarkan ketergantungan ekonomi mereka pada negara-negara industri terkemuka dengan memberikan bantuan teknis satu sama lain melalui pertukaran ahli dan bantuan teknis untuk proyek-proyek pembangunan, serta pertukaran pengetahuan teknologi, dan pembentukan lembaga pelatihan dan penelitian regional.

Catatan:
Komunike artinya pengumuman atau pemberitahuan resmi dari pemerintah (di surat kabar dsb.), biasanya dikeluarkan sesudah selesai pertemuan diplomatik atau sesudah selesai kegiatan militer tertentu.

6. Jelaskan latar belakang didirikannya Gerakan Non Blok (GNB)! 

Jawaban:
Pada tahun 1945, Perang Dunia II berakhir, muncul dua blok yaitu Blok Barat (Liberalisme-Demokratis) dan Blok Timur (Sosialis-Komunis). Negara di Blok Barat memilih jumlah lebih banyak yakni 8 negara (Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Belanda, Belgia, Luxemburg, Norwegia, dan Kanada ) dibandingkan Blok Timur yang hanya terdiri dari 4 negara (Uni Soviet, Cekoslovakia, Rumania, dan Jerman Timur). Dalam mempertahankan kedudukannya masing-masing, Blok Barat membentuk NATO (North Atlantic Treaty Organization) dan Blok Timur membentuk Pakta Warsawa. Tidak hanya sampai disitu, kedua blok ini masih tetap mencari sekutu untuk menambah pertahanannya di Asia, Afrika dan Amerika.

Diantara Blok Barat dan Blok Timur, ada beberapa negara yang memilih untuk bersikap netral. Negara-negara netral tersebut pun membentuk Gerakan Non Blok (GNB). Pembentukan GNB ini diprakarsai oleh Presiden Soekarno (Indonesia), Presiden Gamal Abdul Nasser (Republik Persatuan Arab-Mesir), PM Pandith Jawaharlal Nehru (India), Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia), dan Presiden Kwame Nkrumah (Ghana).

Gerakan Non Blok (GNB) resmi didirikan pada 1 September 1961 di kota Beogard, Yugoslavia bersamaan dengan diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi I (KTT I) yang dimulai dari 1-6 September 1961. Konferensi ini dihadiri oleh 25 kepala negara dan 3 kepala pemerintahan sebagai peninjau. Kepala negara yang menghadiri KTT I yaitu Afghanistan, Aljazair, Arab Saudi, Burma, Kamboja, Sri Lanka, Kongo, Kuba, Cyprus, Ethiopia, Ghana, Guinea, India, Indonesia, Irak, Lebanon, Mali, Maroko, Nepal, Somalia, Sudan, Tunisia, RPA, Yaman, dan Yugoslavia, sedangkan Negara peninjau yang hadir Bolivia, Brasil, dan Ekuador.

7. Jelaskan apa tujuan utama dari Gerakan Non Blok (GNB)?

Jawaban:
Gerakan Non Blok atau Non Aligned Movement ini mulai dirintis sejak Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung tahun 1955 yang telah menghasilkan Dasasila Bandung. Dasasila Bandung ini digunakan sebagai salah satu landasan Gerakan Non Blok.
Selain Dasasila Bandung, prinsip dasar Gerakan Non Blok diambil dari dua hal lagi yaitu lima poin pidato Jawaharlal Nehru dan Deklarasi Havana 1979.

Dari tiga hal tersebut, lahirlah tujuan Gerakan Non Blok. Tujuannya yaitu memperhatikan kedaulatan negara-negara non blok dan menentang segala bentuk kejahatan politk internasional. Seperti imperialisme, kolonialisme dan neo-kolonialisme, rasisme, apartheid, agresi milter, dominasi dan hegemoni salah satu blok besar. Dan yang paling utama adalah untuk mengakhiri Perang Dingin.

8. Jelaskan apa dampak Gerakan Non Blok terhadap kehidupan Politik Global!

Jawaban:
KTT Gerakan Non Blok (GNB) I mencetuskan prinsip politik bersama, yaitu bahwa politik berdasarkan koeksistensi damai, bebas blok, tidak menjadi anggota pasukan militer dan bercita-cita melenyapkan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasi. GNB juga membantu Afrika Selatan dalam menghapus politik Apartheid.
GNB mencari perdamaian yang berkelanjutan melalui pemerintah global dan mewujudkan adanya rasa optimisme bahwa GNB dapat memainkan peran yang sangat penting dalam mempromosikan perdamaian dan stabilitas. Pentingnya GNB terletak pada kenyataan bahwa GNB merupakan gerakan Internasional terbesar kedua, setelah Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), GNB dapat mewujudkan eratnya hubungan kerjasama antara negara satu dengan negara yang lain.

9. Jelaskan seperti apa dampak Gerakan Non Blok terhadap kehidupan Ekonomi Global? 

Jawaban:
Kerjasama antara anggota-anggota Gerakan Non Blok (GNB) dapat memiliki dampak positif pada situasi ekonomi dunia. Dengan menciptakan tata hubungan ekonomi Internasional yang masih seimbang, dan memperluas partisipasi negara-negara berkembang dalam proses pengambilan keputusan mengenai masalah-masalah ekonomi dunia. GNB membuat negara-negara anggota Non-Blok berjalan lancar tanpa hambatan. Jadi GNB ini meningkatkan program kearah tata ekonomi dunia.

10. Indonesia terlibat dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB. Sesuai Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea IV, salah satu tujuan negara yakni menjaga ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Indonesia diberi kepercayaan oleh PBB untuk mengirim personel keamanan terbaiknya dalam menjalankan Misi Pemerliharaan Perdamaian. Pasukan tentara, kepolisian, dan sipil Indonesia dikenal dengan nama Kontingen Garuda.
Sebutkan Kontingen Garuda yang pernah dikirim Indonesia untuk misi perdamaian pada masa perang dunia! 

Jawaban:
Peran aktif Indonesia dalam mengirimkan Kontingen Garuda untuk misi perdamaian pada masa perang dunia adalah sebagai berikut :
a. Kontingen Garuda I, dikirim pada 8 Januari 1957 ke Mesir Kontingen
b. Kontingen Garuda II, dikirim ke Kongo pada 1960 Kontingen
c. Kontingen Garuda III, dikirim ke Kongo pada 1962 Kontingen
d. Kontingen Garuda IV, dikirim ke Vietnam pada 1973 Kontingen
e. Kontingen Garuda V, dikirim ke Vietnam pada 1973 Kontingen
f. Kontingen Garuda VI, dikirim ke Timur Tengah pada 1973 Kontingen
g. Kontingen Garuda VII, dikirim ke Vietnam pada 1974 Kontingen
h. Kontingen Garuda VIII, dikirim dalam rangka misi perdamaian PBB di Timur Tengah pasca-Perang Yom Kippur antara Mesir dan Israel Kontingen
i. Kontingen Garuda IX, dikirim ke Iran dan Irak pada 1988
j. Kontingen Garuda X, dikirim ke Namibia pada 1989

Demikian postingan Sekolahmuonline yang menyajikan Soal essay (esai) atau uraian mata pelajaran Sejarah Kelas 12 Bab 3 Peran Aktif Bangsa Indonesia pada masa Perang Dingin lengkap dengan Kunci Jawaban atau pembahsannya. Semoga bermanfaat. Silahkan baca postingan-postingan Sekolahmuonline lainnya.

Lengkap Soal dan Rangkuman Sejarah Kelas 12 Semua Bab silahkan baca dan pelajari:

Soal Sejarah Kelas 12:

Rangkuman Sejarah Kelas 12:

Posting Komentar untuk "Soal Essay Sejarah Kelas 12 Bab 3 Peran Aktif Bangsa Indonesia pada masa Perang Dingin ~ sekolahmuonline.com"

close